Foto: Arvenny Juliana, penerima beasiswa PT Berau Coal Prodi S1 Pendidikan Dokter Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

TANJUNG REDEB, – Namanya Arvenny Juliana, lahir di Berau 29 Agustus 2001. Seorang pelajar asal Kampung Gurimbang yang berhasil mendapat beasiswa dari PT Berau Coal untuk menempuh S1 Pendidikan Dokter di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Saat ini, ia sudah masuk di semester 7 dalam kuliahnya.

Sebelumnya ia tidak pernah menyangka akan melanjutkan pendidikan kedokteran. Bahkan, kini mantap kuliah sambil berorganisasi. Dirinya berkecimpung dalam organisasi tim bantuan medis di kampus sebagai relawan kemanusiaan bidang medis.

“Tidak pernah terbayang bisa menjadi mahasiswa kedokteran full beasiswa,” ungkapnya.

Ia sempat ragu mengambil keputusan jurusan tersebut. Lantaran tidak ada keluarga yang berpendidikan dokter sebelumnya. Bapak hanya seorang petani dan Ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Ia harus berpikir keras bagaimana caranya bisa mencapai impiannya tanpa harus membebani orangtua.

“Saya anak pertama, dan punya satu orang adik laki-laki. Membiayai kami berdua tentu bukan hal yang mudah,” tuturnya.

Dengan segala keterbatasan, Ia dan keluarga akhirnya mencari informasi beasiswa. Atas dukungan dan doa orangtua juga lah akhirnya mereka dipertemukan dengan salah satu perusahaan tambang yg memiliki program beasiswa bagi anak daerah.

“Saya rajin cari-cari info beasiswa. Dan ketika tahu ada membuka program beasiswa, Saya langsung coba mendaftar dan Alhamdulillah, berkat rezeki dan doa orangtua saya diterima,” tuturnya.

Karena usaha dan kerja kerasnya yang tidak putus membuat Venny mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan di program studi pendidikan dokter yang selama ini diimpikannya. Motivasi utamanya yaitu keluarganya.

Yang membuat Ia yakin untuk mendaftar karena prospek kerja dokter yang selalu dibutuhkan dan bisa ditempatkan di mana saja. Kebetulan juga di kampung asalnya, Gurimbang, akses ke Rumah Sakit (RS) jauh. Harus menempuh jarak sekitar 45 menit hingga 1 jam.

Bayangkan saja jika mereka yang tidak memiliki kendaraan. Harapannya, dengan menjadi dokter bisa bermanfaat bagi keluarga dan secara luas bagi masyarakat di Kampung Gurimbang.

“Menurut saya, dokter itu pekerjaan yang mulia. Dokter berkaitan erat dengan menyelamatan nyawa manusia,” kata Venny.

Diakuinya, Venny harus bisa mengakali harga buku-buku kedokteran yang mahal. Ditambah kebutuhan bukunya banyak dan cukup sulit didapat. Sehingga, membuatnya harus meminjam buku teman dan memfotokopinya.

“Semoga bisa segera lulus cepat dan menjadi sarjana kedokteran. Jadi, bisa cepat juga mengabdi di Kampung Gurimbang,” paparnya.

Ibu Venny, Nurliah mengaku sangat bangga karena anak pertamanya berhasil melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan dokter bukanlah hal yang mudah. Tapi, Ia melihat semangat dan kerja keras Venny akhirnya mendukung penuh keputusannya untuk kuliah kedokteran.

Bahkan sejak kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA), Venny sudah mengungkapkan bahwa ingin masuk sekolah kedokteran. Nurliah mengira, anaknya tidak akan sanggup. Ternyata setelah melihat semangat dan kerja kerasnya, Ia dan keluarga sepakat mendukung sampai berhasil mendapat beasiswa.

“Saya sangat berharap Venny bisa menolong orang-orang yang benar-benar membutuhkan. Terutama bagi masyarakat di Kampung Gurimbang,” ungkapnya.

Sementara, Community Base Development Manager PT Berau Coal, Hikmawaty menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk ikut memajukan pendidikan di Berau melalui program beasiswa kepada anak kurang mampu namun berprestasi di Kabupaten Berau. Beasiswa yang diberikan pun diterima hingga program studi yang ditempuh selesai.

Dengan catatan berhasil mempertahankan IPK minimal diangka 3,25. Sudah menjamin biaya hidup selama menempuh pendidikan. Hingga biaya transportasi pun lengkap, mulai dari berangkat hingga kembali ke daerah setelah menyelesaikan studinya.

“Kami ingin berkontribusi dalam mengembangkan dan mencetak sumber daya manusia yang unggul dan siap pakai bagi pembangunan di Kabupaten Berau,” ungkapnya.