BERAU TERKINI – Musim kemarau mulai mengetuk pintu dan ancaman kebakaran hutan serta lahan (karhutla) kembali membayang di Bumi Batiwakkal.
Tak mau kecolongan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau telah menyiapkan 13 posko siaga yang tersebar di seluruh kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Berau, Masyhadi, mengatakan, posko-posko tersebut akan menjadi garda terdepan dalam mencegah dan menangani karhutla.
Personel gabungan dari TNI, Polri, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Masyarakat Peduli Api (MPA), hingga dua regu Manggala Agni juga disiagakan penuh di lapangan.
“Semua posko tetap aktif. Personel selalu siap menghadapi potensi kebakaran dan koordinasi antarinstansi terus berjalan intensif,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).
Masyhadi menerangkan, jumlah 77 titik panas pada Juli lalu harus menjadi warning. Sebab, bisa saja potensi itu kembali muncul di sejumlah kecamatan.
“Memang tidak semua hot spot berarti ada kebakaran. Tapi bagaimanapun juga kita harus selalu melakukan antisipasi,” jelasnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa wilayah rawan karhutla di Kabupaten Berau, di antaranya Kecamatan Pulau Derawan, Tabalar, Segah, Kelay, Teluk Bayur, dan Talisayan.
Pihaknya juga mengetatkan patroli, peralatan pemadam mulai dari tangki portabel hingga pompa air disiagakan. Meski begitu, medan sulit dan jarak sumber air yang jauh masih menjadi tantangan terbesar.
“Kalau akses sulit dan air jauh, waktu tempuh bertambah. Itu membuat proses pemadaman memakan tenaga dan waktu,” ungkapnya.
Meski begitu, dia mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mencegah potensi terjadinya Karhutla.
Caranya, warga diminta tidak melakukan pembakaran lahan, membuang puntung rokok sembarangan, atau membuka kebun dengan api.
“Pencegahan selalu lebih mudah daripada memadamkan. Sekali api menyebar, sangat sulit dikendalikan,” ujarnya.
BPBD Berau juga mengimbau masyarakat segera melapor jika melihat asap mencurigakan atau tanda-tanda kebakaran. Partisipasi warga adalah kunci keberhasilan deteksi dini dan pencegahan karhutla di Berau. (*)