TANJUNG REDEB, – Pemkab Berau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, telah siaga untuk antisipasi bencana hidrometeorologi. Dalam beberapa hari terakhir Badan Meteorologi Klematologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini kepada masyakat.

Kepala BPBD Berau Thamrin menjelaskan, beberapa wilayah di Kabupaten Berau seperti perkampungan Tumbit Melayu memang mengalami banjir,namun tidak begitu tinggi, dan masuk dalam banjir yang biasa terjadi setiap tahun. Namun bencana juga kadang dipengaruhi faktor X yang sulit diprediksi termasuk skala dampak yang ditimbulkan.

Sehingga kesiapsiagaan wajib diterapkan, serta peringatan dini harus diketahui masyarakat terutama di wilayah rawan.

“Kita sudah antisipasi ya untuk hidromereorologi yakni antisipasi banjir tahunan dan tanah longsor. Namun tidak separah di bulan Mei kemarin,” bebernya kepada Selasa (7/12/2021).

Pihaknya juga telah mendapatkan laporan dari BMKG Berau, bahwa pihaknya harus bersiap mengantisipasi. Adanya kerjasama dengan Basarnas dianggap lebih baik, sebagai persiapan.

“Untuk sekarang harapannya semoga tidak ada korban, walaupun rawan memang untuk bencana tahunan,” jelasnya.

Adapun daerah rawan longsor seperti di daerah Teluk Bayur, kemudian Poros Labanan Kelay. Pihaknya akan memantau di daerah masyarakat yang tinggal di bagian dataran tinggi.

“Kalau untuk banjir, karena Berau ada dua sungai Kelay dan Segah, pihak yang tinggal di sederet sungai harus lebih waspada,” bebernya.

Thamrin mengakui untuk peralatan juga sudah pasti siap, dengan adanya posko yang sudah tersedia di setiap Kecamatan.

Sementara itu, untuk permasalahan bantuan pangan, pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan salah satunya seperti Dinas Sosial.

“Kalau untuk bantuan itu insidentil, pasti akan dikoordinasikan dulu. Banyak pihak juga untuk bisa mendukung,” tutupnya. (*)

Editor: RJ Palupi