JAWA BARAT,– Seorang Ibu dan anaknya diduga bunuh diri di kediaman mereka di Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Kamis (24/10/2024) lalu. Suami korban, Aprial Ade Saputra (38), mengungkapkan, sebelum bunuh diri, istrinya sempat menyampaikan pesan terakhir.
Sang istri mengisyaratkan akan memberikan “kejutan” saat suaminya pulang. Namun, tragisnya, kejutan yang dimaksud adalah keputusan mengakhiri hidupnya sambil menyeret kedua anaknya dalam aksi tersebut.
“Silakan lihat hand phone saya di kantor polisi,” ujarnya kepada Beritasatu.com saat ditemui di kediamannya di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2024) sepertidikutip Berauterkini.co.id dari beritasatu.com.
“Jadi dia bilang kalau saya pulang nanti ada kado buat saya. Terima kasih semuanya, kan gitu dia bilang,” ucap Aprial.
Berbagai spekulasi mencuat terkait alasan korban bunuh diri. Salah satunya adalah dugaan kecemburuan. Namun, Aprial membantah kabar tersebut.
Dia menjelaskan wanita yang diduga menjadi pemicu istrinya cemburu sebenarnya adalah istri dari sahabatnya sendiri. Perempuan tersebut memang sering berada di warung jamu miliknya sebagai teman akrab.
“Cuma teman dekat dan memang ada di toko jamu itu, tidak setiap hari. Cuma kalau suaminya pulang kerja dan saya masih di warung, kadang dia mampir. Malahan kadang kalau saya pulang, dia masih duduk di depan warung,” jelasnya.
Ketika ditanya apakah faktor ekonomi juga menjadi pemicu utama, Aprial tidak membenarkan hal itu sepenuhnya. Ia mengaku meski bisnisnya terdampak pandemi Covid-19, tetapi tetap berusaha mencukupi kebutuhan keluarganya.
Sebelumnya, Polres Karawang memeriksa Aprial Ade Saputra, suami dari KS (29), wanita yang ditemukan gantung diri bersama anaknya DA (9), di Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kasi Humas Polres Karawang Ipda Sholikhin menyatakan pemeriksaan ini bertujuan untuk mendalami motif kematian dua korban tersebut. Rizal pertama kali menemukan jasad KS dan DA setelah menerima telepon dari rumahnya saat sedang berjualan jamu di kawasan Galuh Mas, Karawang.
“Baru satu orang diperiksa, untuk suaminya statusnya dalam pemeriksaan. Kita lakukan pemeriksaan suaminya untuk didalami apakah ini motifnya pembunuhan atau yang lainnya,” kata Sholikhin, Jumat (25/10/2024).
“Suaminya itu menemukan korban meninggal dunia pada saat tergantung di pintu dapur dan pintu kamar korban,” tambah dia.
Sholikhin juga menjelaskan satu anak bungsu korban berinisial DS (5), berhasil selamat. “Keterangan dari si suami tiga-tiganya semuanya tergantung. Satu orang itu terselamatkan, yang laki-lakinya yang paling kecil,” jelasnya.
Hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari tim medis terkait kedua korban. Sementara itu, jasad kedua korban telah dimakamkan oleh keluarga di TPU Krajan.(*)