TANJUNG REDEB – Beredar video Madri Pani, bagi-bagi duit ke sejumlah warga. Namun, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau itu menegaskan, bahwa pembagian uang tersebut sebagai upah untuk warga bantu mengurus sapi kurban.

Dalam video berdurasi kurang lebih 1 menit 19 detik itu, bakal calon Bupati Berau dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 itu, terlihat bagi-bagi uang 200 ribu rupiah kepada sejumlah warga yang tersiar pada grup media sosial whatsApp dan menuai banyak spekulasi.

Menanggapi hal tersebut, Madri Pani, meminta maaf atas ketidak-sengajaan. Apalagi, dalam video itu sosoknya terekam tidak menggunakan baju atau bertelanjang dada.

“Saya memohon maaf, tidak ada kesengajaan sebenarnya, itu spontanitas. Karena dalam posisi itu saya masih kerja,” jelasnya, Rabu (19/6/2024).

Adapun terkait bagi-bagi uang itu, menurutnya merupakan upah atau apresiasinya kepada sejumlah masyarakat di RT 22 Kelurahan Sambaliung, Kecamatan Sambaliung, karena telah membantunya mengurus 207 ekor sapi kurban sebelum disalurkan ke 13 kecamatan di “Bumi Batiwakkal”.

Madri bilang, pemberian uang tersebut sesuatu yang normal dan bukan mencari popularitas dengan melakukan pencitraan, meskipun warga sekitar secara sukarela membantu tanpa mengharapkan imbalan.

“Mereka itu sebenarnya ikhlas membantu dan datang tanpa dipanggil, tapi masa iya, bantuan itu tidak kita hargai. Saya tidak ingin menyakiti masyarakat ataupun melakukan pencitraan atau pamer. Saya ingin bekerja dengan baik di lapangan,” ujarnya.

Sebenarnya, sambungnya, kehadiran warga tersebut ingin menyampaikan aspirasinya berupa pembangunan lapangan voli dan takraw dan dia pun langsung menyanggupinya.

Mendengar komitmen itu, warga di sana kemudian membantu mengurus sapi yang hendak dibagikan.

Sebenarnya, jika dilihat dari pekerjaan yang dikerjakan, uang Rp200 ribu itu tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan para warga.

“Apalagi, mereka bekerja selama 2 hari 1 malam dalam menaikkan sapi ke dalam truk. Tidak sesuai dengan uang yang diterima,” tuturnya.

Sekali lagi ditegaskannya, tidak ada unsur kesengajaan. Apalagi sampai memanggil warga untuk diberi uang untuk kepentingan pencitraan dirinya menjelang Pilkada 2024.

Dia juga menyampaikan, pembagian sapi ini rutin dilakukan setiap tahun selama menjabat. Apalagi, diakhir masa jabatan sebagai Ketua DPRD Berau saat ini, ingin memberikan kesan yang baik pada warga Kabupaten Berau.

“Tidak ada niatan untuk pamer. Saya selalu bekerja apa adanya. Ini akhir jabatan saya, sekalipun saya masih terpilih kembali. Tapi karena ada niatan saya maju di Pilkada, maka saya harus mundur. Saya ingin meninggalkan kesan yang baik,” tandasnya. (*)

Reporter : Hendra Irawan

Editor : s4h