TANJUNG REDEB – Berau Expo 2025 bakal kembali digelar jelang akhir tahun nanti. Agenda ini menjadi bagian dari rangkaian HUT Kabupaten Berau yang jatuh pada September mendatang.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Berau, Nanang Bakran, mengatakan, Berau EXPO menjadi agenda pemerintah yang tak terdampak dari efisiensi APBD tahun ini.

“Tidak terdampak, tetap berjalan tahun ini, tapi kalau soal kepastian jadwal masih kami bahas dulu,” kata Nanang saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (3/7/2025).

Dia mengungkapkan, anggaran Rp3 miliar pun telah disiapkan untuk hajatan akbar tahunan tersebut. Angka tersebut masih sama dengan gelaran Berau Expo tahun lalu.

Skema belanja pun masih sama, yakni menggunakan sistem berbasis pada belanja langsung melalui katalog elektronik atau e-Katalog.

Nanang menyebut, gelaran expo sangat berdampak terhadap perputaran ekonomi di daerah, sehingga tetap menjadi prioritas dalam agenda pemerintah.

Hajatan itu juga dijadikan sebagai pintu masuk bagi para calon investor yang hendak menanamkan modalnya di Berau. Sebab setiap dinas mendapatkan kesempatan untuk mengenalkan potensi investasi di daerah ujung utara Kaltim ini.

“Efek dominonya sangat luas ya, termasuk pelaku UMKM,” sebutnya.

Dia membeberkan, saat ini, pemerintah juga tengah fokus untuk melakukan pembahasan progres pembangunan UMKM Center. Titik pembangunan yang nantinya akan dijadikan wadah baru untuk gelaran expo.

Menurutnya, saat ini, GOR Pemuda Tanjung Redeb sudah dianggap tak representatif untuk dijadikan tempat berkumpul orang dalam jumlah banyak.

Rencananya, UMKM center akan dibangun di kawasan menuju Bandara Kalimarau di Jalan Raja Alam I, Teluk Bayur.

“Itu masuk dalam evaluasi tahun lalu,” tuturnya.

Nanang menyebut, dalam gelaran tahun ini, pemerintah akan mencoba untuk membawa konsep yang lebih segar dari tahun sebelumnya.

Harapannya dapat mengundang lebih banyak orang, termasuk para investor, untuk mau berkunjung ke lokasi tersebut.

“Kita coba yang lebih fresh lah, biar tidak monoton,” pungkasnya. (*)