Reporter : Hendra Irawan
|
Editor :

TANJUNG REDEB – Lebih dari 24 jam tercatat setidaknya  21 kali terjadi gempa bumi mengguncang Kabupaten Berau. Gempa pertama pada Minggu (15/9/2024) sekira pukul 19.28.55 Wita hingga Senin (16/9/2024) pukul 19.00 Wita. Menurut BMKG, akibat aktivitas Sesar Mangkalihat.

Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, Reygik, mengungkapkan sejak gempa pertama terjadi pada Minggu malam pukul 19.28.55 Wita, gempa susulan terus terjadi.

Berdasarkan data BMKG, Senin pagi pukul 08.00 Wita, tercatat sebanyak 18 kali gempa susulan dari gempa pertama.

Kemudian, terjadi lagi gempa susulan pada sore hari, yakni pukul 16.54 Wita dan malam hari 18.52 Wita. Dari sekian banyak gempa yang terjadi, tertinggi hanya mencapai Magnitudo 5,6 yang sempat membuat warga di Kecamatan Batu Putih panik.

“Sejak gempa pertama Magnitudo 4,2 Minggu malam, setidaknya ada 20 kali gempa susulan. Gempa terakhir itu Magnitudo 3,2 terjadi pukul 18.52 Wita, juga di wilayah Batu Putih. Kami masih menunggu jumlah total dari Stageof Balikpapan,” paparnya.

Dijelaskan Egi, gempa bumi tersebut terjadi karena aktivitas Sesar Mangkalihat yang memicu terjadinya getaran dengan kekuatan bervariasi.

Disampaikannya juga, mayoritas gempa tektonik tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Batu Putih dan sekitarnya.

“Gempa ini disebabkan karena adanya pergerakan Sesar Mangkalihat. Hal ini menyebabkan gempa dengan magnitudo yang bervariasi. Tapi memang yang paling terasa Magnitudo 5,6 (Dimuktahirkan M 5,5) kemarin malam,” paparnya.

Dijelaskannya juga, hingga saat ini, pihaknya juga belum menerima laporan adanya bangunan rumah warga yang mengalami kerusakan pasca gempa.

“Sementara ini belum ada laporan masuk terkait bangunan yang rusak. Harapannya, kondisi tektonik ini dapat kembali stabil,” kata Egi berharap. (*)