Foto: Penilaian sayembara kampung wisata yang dilaksanakan Jumat (15/04/2022).

TANJUNG REDEB, – Selama 2 hari, PT Berau Coal mengadakan penjurian sayembara kampung wisata Berau. Kegiatan ini dilakukan pada 13-14 April 2022 yang merupakan bagian program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal.

Sebanyak 10 kampung ambil bagian dalam program ini. Untuk optimalisasi kegiatan, dilakukan kerjasama dengan menggandeng Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau.

Community Development Manager PT Berau Coal, Hikmawaty, sayembara ini sengaja dibentuk untuk mendorong aktifnya masyarakat untuk berperan sebagai pelaku langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian terhadap potensi pariwisata di daerah masing-masing.Khususnya di lingkar tambang.

“PT Berau Coal mendukung semua potensi, termasuk kampung wisata di Kabupaten Berau,” ungkapnya.

Menurutnya ada banyak potensi pariwisata pada kampung-kampung lingkar tambang. Tentu menjadi modal awal untuk bisa mandiri mengelola kampung mereka.

“Target akhir kami, mereka bisa mandiri dan akhirnya bisa menambah pendapatan,” terangnya.

Akan ada empat pemenang yang akan dipilih. Mereka yang menang akan mendapatkan pendampingan insentif sebesar Rp 0,5 Miliar. Dalam bentuk pelatihan dan penyediaan prasarana pendukung pariwisata.

“Penilaian paling utama dari sisi kelembagaannya. Bagaimana nantinya masyarakat bisa bergotong royong membangun sarana dan prasarana kampung wisata masing-masing,” tuturnya.

Kasi Penggerak Swadaya Masyarakat DPMK Berau, Safari menuturkan, pihaknya mengapresiasi PT Berau Coal karena telah berkomitmen untuk mengembangkan kampung di lingkar tambang dengan cara mengadakan sayembara kampung wisata.

“Kami mengharapkan nantinya kampung-kampung yang potensial bisa terus mengembangkan potensi mereka,” paparnya.

Safari menegaskan, jangan sampai potensi itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Pihaknya menilai banyak sekali potensi yang belum dimanfaatkan oleh kampung-kampung yang ada di Kabupaten Berau. Terlebih menjadi kampung wisata tentunya ada persyaratan tertentu untuk bisa dinobatkan menjadi kampung wisata.

Terpisah, Kepala Disbudpar Berau, Masrani juga mengapresiasi langkah PT Berau Coal dalam peningkatan desa wisata di Kabupaten Berau. Dia berharap, semua kampung yang mengikuti sayembara bisa menjadi destinasi wisata yang berstandar.

“Alhamdulillah kita dapat support peningkatan desa wisata dari PT Berau Coal,” ucapnya.

Masrani berharap, setelah sayembara ada pendampingan khusus dari PT Berau Coal untuk mengembangkan desa wisata. Tidak hanya di lingkar tambang saja, tetapi semua kampung bisa mendapat bantuan.

“Karena kegiatan seperti ini perlu dilakukan berkelanjutan. Kemudian kalau bisa tidak hanya di sekitar tambang saja,” harapnya.(*)

Editor: Rengkuh