Foto: ratusan peserta yang terdiri 22 tim ikut serta dalam BFRC Gelaran PT Berau Coal, dalam memperingati bulan K3 Nasional, Senin (26/2/2024).
TANJUNG REDEB– Dalam meningkatkan kesiapsiagaan, PT Berau Coal menggelar Beraucoal Fire and Rescue Challenge (BFRC) Senin-Sabtu (26 Februari-1 Maret 2024), di Fireground Samburakat PT Berau Coal, Kecamatan Gunung Tabur.
Event itu juga sekaligus memperingati Bulan K3 Nasional PT Berau Coal 2024. Kegiatan tahunan itu juga dihadiri oleh Subkoordinator Keselamatan Pertambangan Mineral, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) , Dwinanto Herlambang.
Untuk diketahui, peserta BFRC ada sebanyak 22 tim, baik internal maupun eksternal Berau Coal. Bahkan ada 6 tim yang berasal dari luar daerah, yakni Kutai Timur dan Kalimantan Utara. Setiap tim terdiri dari 8 orang.
Dalam kesempatan itu, Dwinanto mengapresiasi event yang kembali dilaksanakan setelah vakum beberapa tahun dikarenakan COVID-19.
“Saya berharap dapat menambah wawasan tentang penanganan dan penyelamatan ketika terjadi gawat darurat di lingkungan masing-masing perusahaan. Termasuk di tengah keluarga dan masyarakat,” ungkapnya.
Di acara BFRC itu juga, dapat memberikan motivasi, semangat dan kolaborasi untuk terus berkembang. Karena yang namanya bencana gawat darurat tidak bisa dipredikisi kapan dan dimana akan terjadi.
Di samping itu m, Dwinanto juga meminta kepada 22 tim yang berkontribusi dalam BFRC itu, selalu siap apabila dibutuhkan ESDM Siaga Bencana untuk menjalankan misi kemanusiaan.
“Harus siap siaga jika sampai terjadi bencana alam yang bersifat lokal, regional maupun nasional,” tegasnya.
Dirinya juga memberikan apresiasi, dan terimakasih kepada seluruh panitia, atas terselenggaranya BFRC 2024. Dirinya menginginkan, setelah BFRC itu melahirkan tim rescue Indonesia yang handal dan mumpuni. Baik itu di kancah lokal, regional maupun nasional.
“Kami tunggu kedatangannya di Kalimantan Fire Rescue Challenge serta di Indonesia Fire Rescue Challenge, bahkan di tingkat internasional,” ujarnya.
Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal, Feri Indrayana mengungkapkan bahwa pelaksanaan BFRC sebagian kegiatan dalam memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (BK3N) Tahun 2024. Di mana salah satu rangkaiannya yakni meningkatkan awareness dan kesiapsiagaan tanggap darurat di area pertambangan.
“Event ini berlangsung hingga Jumat (1/3/24) dan akan dilaksanakan penutupan di Hari Sabtu (2/3/24),” katanya.
Dia juga menjelaskan, BFRC ini sebelumnya menjadi agenda rutin. Namun terkendala pandemik Covid-19.
“Terakhir 2020 lalu. Sekarang kita gelar lagi setelah Covid berakhir. Alhamdulillah, cukup banyak pesertanya, dan sangat antusias,” paparnya.
Manager Tim Emergency Response & Safety Service PT Berau Coal, Andi Henry Achmad menambahkan, tim tanggap darurat atau kesiapsiagaan tanggap darurat ini sudah diatur dalam Kepmen 1827 dimana setiap pemilik izin pertambangan harus mengelola tim tanggap darurat.
Dalam event ini, setidaknya ada 5 kategori yang menjadi tantangan bagi para rescue, yakni
yaitu Fire Fighter Competency Test (Uji Kompetensi Pemadam Kebakaran), High Angel Rescue (tindakan penyelamatan kepada korban yang berada di daerah yang tinggi seperti tebing, menara, gedung atau bangunan yang tinggi).
Kemudian, ada juga Confined Space Rescue (Penyelamatan Ruang Terbatas), Road Accident Rescue (Penyelamatan Kecelakaan Lalu Lintas), dan Fire Fighter Fitness Drill.
Ia menjelaskan, 22 tim yang mengikuti even ini akan menjadi cikal bakal, menjadi salah satu sumber daya yang bergabung di SDM siaga bencana. Yang mana setiap perusahaan pertambangan memiliki unit timnya sendiri.
“Lima kategori ini untuk meningkatkan kompetensi, kekompakan dan kerjasama. Karena, konsep dari challenge ini yaitu memberikan pembelajaran terhadap semua tim,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, sementara ini pihaknya melaksanakan BFRC tingkat lokal, namun kedepan pihaknya akan berusaha untuk mengundang perusahaan dari luar.
“Sebenarnya ini sudah masuk semi regional. Hasil dari event ini diharapkan bisa berpartisipasi pada event nasional,” terangnya.
Kedepan kata dia, tidak hanya tim rescue dari pertambangan saja, tapi juga unit tanggap bencana darurat dari pemerintah. Utamanya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Sebenarnya BPBD juga harus ikut serta. Karena mereka juga ujung tombak dalam tanggap bencana di daerah, kedepan mereka bisa dilibatkan,” paparnya.
Sementara itu, Koordinator tim rescue dari PT Ganda Alam Makmur (GAM) yang berlokasi di Sangkulirang, Kutai Timur, Eko Widianto mengatakan, siap ikut serta meskipun timnya terbentuk belum lama.
Dia menyampaikan, keikutsertaan timnya di BFRC tidak lain untuk memperkaya wawasan tim rescuenya, dengan tim rescue yang sudah lama terbentuk dan kaya akan pengalaman.
“Kami memberikan apresiasi kepada panitia, yang telah melibatkan GAM dalam event ini. Kami optimis bisa memberikan yang tergaik di BFRC kali ini,” pungkasnya. (/ADV)
Reporter: Hendra Irawan.