TANJUNG REDEB – Hari Raya Idulfitri 1442 H /2021 masehi bertepatan dengan hari Kenaikan Isa Al Masih yang jatuh pada hari Kamis 13 Mei 2021. Karena jatuh di hari bersamaan, umat Kristiani mengedepankan sikap menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Berau.
Dalam rangka menjaga toleransi umat beragama, Dewan Pastoral Paroki (DPP) Gereja Katolik Santo Eugenius de Mazenod (EUDEMA) Berau menyebut, kegiatan ibadah Kenaikan Isa Al-Masih akan dilaksanakan setelah selesai umat Islam melaksanakan salat idulfitri.
“Semula ibadah akan dilaksanakan pukul 8 pagi, tapi karena bersamaan dengan salat idul fitri umat muslim. Maka waktu ibadah di gereja ini, kami geser jadi pukul 9 pagi,” ujar salah satu Dewan Pastoral Paroki EUDEMA Daniel Setiawan,Minggu (9/5/2021).
Dijelaskan dia, mundurnya waktu beribadah tersebut karena umat krisitiani ingin memberi kesempatan kepada umat muslim untuk bisa melaksanakan ibadah dengan lancar dan aman.
Meskipun, kepentingannya sama, tetapi ibadah hari raya idulfitri hanya dilaksanakan satu tahun sekali. Sehingga pihak gereja memprioritaskan umat muslim untuk beribadah terlebih dahulu. Tindakan ini juga diakuinya sebagai upaya merawat toleransi antar umat beragama yang selama ini terjaga dengan baik di Bumi Batiwakkal.
“Hidup beragama kan harus sejalan. Cinta kasih itu saling mencintai. Dan bentuk saling mencintai kami dari umat kristiani kepada umat muslim ya seperti ini, memberikan kesempatan untuk beribadah lebih dahulu salah satunya,”ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Berau, Busairi, saat di konfirmasi meminta semua pihak untuk bersama-sama memahami dan memaklumi ibadah-ibadah yang dilaksanakan oleh semua umat yang ada.
Artinya, semua umat diharapkan mempunyai sikap yang arif dan bijaksana. Bahwasanya, kepentingan agama ini merupakan kepentingan umat. Sehingga semua umat diminta mempunyai penafsiran yang paling baik dalam rangka menciptakan toleransi antar umat beragama.
“Kemudian masing-masing harus menjaga jangan sampai nanti ada langkah-langkah yang menimbulkan ketersinggungan,”ucapnya.(*)