Foto: Bupati Sri Juniarsih kala memberikan hadiah kepada Dinas Kesehatan sebagai juara satu lomba inovasi daerah 2023 tingkat OPD. 

TANJUNG REDEB – Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan alias Bapelitbang Berau, baru-baru ini menggelar kompetisi inovasi daerah, demi merangsang kreativitas dan inovasi di Bumi Batiwakkal.

Lomba yang dimulai sejak Juli 2023 lalu itu, menjadi alternatif pemerintah demi meningkatkan inovasi di Berau yang saat ini masih membutuhkan partisipasi besar oleh para stakeholder. Mulai dari pemerintah hingga kelompok mahasiswa hingga pelajar sekolah tingkat SMA sederajat.

Diketahui, saat ini Berau masuk dalam peringkat ke 7 dalam kategori inovasi daerah se-Kaltim. Terpaut tiga peringkat terbawah dari kabupaten kota lainnya di Kalimantan Timur. Artinya, Berau masih belum bisa dikatakan dapat bersaing dari segi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi alias Iptek.

Kepada awak Berau Terkini, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bapelitbang Berau, Santi Fatimah mengatakan, dari peringkat yang dimiliki Berau saat ini, belum dapat memenuhi keterisian indikator satuan inovasi dalam indeks Inovasi Daerah sebesar 61,25 persen pada 2021.

“Itu fakta yang tercatat dalam hasil penilaian indeks inovasi daerah yang dirilis oleh kemendagri,” kata Santi sapaan dia.

Dalam penelitian itu, didapati beberapa masalah yang membuat rendahnya inovasi di Bumi Batiwakkal. Pertama, rendahnya kemampuan dan kemauan setiap OPD, ASN, hingga mahasiswa dan pelajar untuk berinovasi. Kedua, capaian yang masih jauh dari target.

Ketiga, ukuran kualitas inovasi belum memiliki daya saing dibandingkan dengan daerah lainnya. Terakhir, laporan yang tidak berkelanjutan sehingga setiap inovasi yang lahir tidak tercatat oleh Bapelitbang Berau.

“Tugas kami melakukan penguatan inovasi daerah yaitu menjaring inovasi yang berkualitas dan unggul, melalui kompetisi inovasi daerah,” sebut dia.

Atas kondisi itu, Berau tak berdiam diri. Banyak pekerjaan rumah yang mesti dientaskan dalam menunjukkan Berau dapat bersaing untuk daerah dalam skala Kaltim maupun nasional.

Santi menyebut, perlu adanya proyeksi pembangunan yang berbasis inovasi agar masuk dalam indikator daerah inovasi. Pun pemerintah dalam sistem pelayanan, membutuhkan beberapa perbaikan sistem pelayanan yang sejatinya mempermudah masyarakat.

Merujuk pada visi pemerintah, perlu adanya penguatan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas pengembangan SDM dan pembangunan daerah. Demi mewujudkan Berau maju dan sejahtera.

“Jadi inovasi itu penting dikompetisikan. Agar semua pihak dapat terpacu untuk terus berinovasi,” bebermya.

Diakhir, dia menjelaskan bila kompetisi inovasi daerah merupah metode yang bakal diterapkan dalam memacu semua pihak untuk terlibat dalam inovasi di Berau. Mulai dari OPD, Perguruan Tinggi, hingga sekolah menengah tingkat atas atau sederajat

“Setiap pihak yang berinovasi dalam kompetisi ini bakal diganjar apresiasi dalam bentuk reward oleh penyelenggara daerah,” ucapnya.

Diketahui, lomba yang berlangsung sejak 26 Juli 2023 lalu itu telah menemukan sang jawara inovasi. Pada momen hari kemerdekaan HUT ke 78 RI lalu, jadi waktu pembagian hadiah. Hadiah tersebut langsung dibagikan oleh Bupati Berau Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Berau Gamalis.

Berikut daftar pemenang lomba inovasi daerah yang dibagi dengan dua kategori:

Kategori Perangkat Daerah:

1. Dinkes Berau, dengan inovasi E-Puskesmas dan E-Dinkes
2. Disdukcapil Berau, SIAK OTW Kecamatan
3. Disdukcapil Berau, TRC Perkasa
4. Juara Harapan, UPT Puskesmas Sambaliung, Jagau PHBS

Kategori Perguruan Tinggi dan SMA:

1. SMK Negeri 6, Inovasi Teknologi Agens Hayati
2. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian, Hidroponik Tenaga Surya
3. SMA Negeri 12, Pengembangan Bahan Ajar (Articulate Storylin)
4. Juara Harapan, Poltek Sinar Mas, Mesin Press Limbah Oil Filter
(*)

Reporter: Sulaiman