Foto: Suasana perayaan HUT 13 Pandawa Center di Lapangan Pemuda Tanjung Redeb.

TANJUNG REDEB – Panggung hiburan di Lapangan Pemuda Tanjung Redeb, dalam peringatan HUT Pandawa ke 13, membawa angin segar bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Berau. Acara yang dilangsungkan selama 10 hari itu, berhasil mengundang ribuan pasang mata yang datang untuk menonton pesta rakyat tersebut.

Tak kurang, setiap hari mampu menyedot antusias pengunjung mencapai 1.500 orang. Besarnya pengunjung, juga memberi dampak bagi 96 pengisi stan, dan 43 PKL yang menjajakan jualannya.

Berkah diselenggarakannya event ini dirasakan salah satu pedagang kuliner bernama Fendi. Lelaki tersebut membuka lapak makanan berat sejak awal pembukaan HUT Pandawa ke-13, pada Jumat (19/5/2023) lalu. Dengan menyajikan menu, mulai Soto, Bakso, Lalapan, hingga Sup, pengunjung pun silih berganti memasuki lapaknya.

Setiap malam lapak Fendi yang dibukanya tak pernah sepi pembeli. Ratusan pembeli dilayani Fendi saban harinya. Walhasil, omzet hingga Rp 3 juta pun dikantongi.

Fendi mengaku, angka itu bisa naik-turun. Itu tergantung cuaca, dan hari digelarnya event. Saat libur kerja dan libur sekolah, juga akhir pekan, pendapatannya bisa melambung lebih tinggi.

“Alhamdulillah ini tak pernah sepi. Ada saja orang yang mampir makan,” kata Fendi kepada awak Berau Weekly.

Lain lagi, cerita Kasma. Selama helatan kegiatan Pandawa Centre, Kasma membuka wahana permainan bagi anak-anak. Pelaksanaan kegiatan yang baru berjalan sepekan, ongkos biaya sewa lapak telah kembali. Kasma pun menaruh harapan bakal terjadi lonjakan pengunjung kala libur akhir pekan.

Kasma menyadari, bila segmen pembelinya adalah anak-anak. Sehingga libur sekolah dan libur kerja orang tua, menjadi pemicu utama untuknya meraup untung.

Dari penuturannya, mainan yang disewakan didatangkan langsung dari Samarinda dan Surabaya. Di lapaknya, terdapat ratusan jenis mainan yang bisa menghibur anak-anak. Mulai dari mainan yang berbahan karet, hingga mainan plastik yang bertenaga listrik.

“Kami susah ukur rata-rata omzet harian, cuman yang jelas kami ramai kalau akhir pekan,” ujarnya.

Dengan asumsi dalam sehari pedagang meraup untuk hingga Rp 3 juta, selama event, pelapak bisa meraup omzet sekitar Rp 30 juta. Jika dikalikan 120 pelapak, maka perputaran uang di tangan pelaku UKM, tembus Rp 1 miliar.

Sementara itu, Ketua Pandawa Centre, Ahmad Najib Fathoni, mengaku sengaja membuat event akbar ini demi mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Pada momen perayaan HUT Pandawa ke-13 ini pun, sengaja dibuat event akbar agar memenuhi hasrat kebutuhan rekreasi hiburan bagi warga Bumi Batiwakkal.

Itu pula sebabnya, sekitar 96 tenant hingga panggung seni dan budaya daerah dipadukan dalam mengundang atensi masyarakat untuk berkunjung ke GOR Pemuda, Tanjung Redeb.

“Jadi selain belanja, masyarakat juga kami sajikan panggung hiburan rakyat. Di sini kami sajikan beragam hiburan, mulai dari tarian, seni bela diri, sama kesempatan manggung band lokal,” beber pria yang biasa disapa Pakde Toni itu.

Menurut Pakde Toni, pihaknya memahami kebutuhan peningkatan ekonomi masyarakat pasca pandemi. Sebab, sejak 2019 hingga pertengahan 2022, khususnya di sektor pelaku ekonomi kecil, mengalami masa paceklik.

Pelaku UKM di Berau dipaksa untuk gigit jari lantaran pandemi yang membuat aktivitas sosial masyarakat secara tatap langsung, terhenti. Itu jelas berimbas pada pendapatan pelaku UKM di Berau.

“Event seperti ini lah yang diharapkan dapat mengembalikan semangat pelaku UKM, masyarakat pun kami harapan senang dengan adanya hiburan murah meriah seperti ini,” ujarnya saat disinggung niat Pandawa Centre menggelar kegiatan ini.

Tak hanya sektor ekonomi, tujuan lain dari digelarnya event kesenian tersebut, diakui Pakde Toni sebagai upaya Pandawa Centre memfasilitasi silaturahmi antar pelaku seni, tanpa memandang etnis, agama, ras, dan budaya.

Dengan begitu, harapannya, Berau tetap kondusif. Tak kalah penting, event juga dimaksudkan menjadi arena pertemuan antara masyarakat.

“Tidak ada tujuan lain. Selain ingin masyarakat di Berau ini kondusif, serta ekonomi bisa bangkit,” tegas dia.

Senada, Sekretaris Pandawa Centre, Aan Wibowo, mengutarakan eksistensi komunitas dapat ikut berkontribusi pada upaya atas pengembangan kebudayaan di Berau. Selain memuaskan hasrat hiburan warga Bumi Batiwakkal, pihaknya ingin panggung yang digagas menjadi ajang pelestarian budaya daerah.

“Ini cara kita melestarikan budaya di daerah. Semakin banyak panggungnya. Semakin besar juga potensi dikenal masyarakat luas,” ujarnya.

Aan Wibowo mengakui, tak menutup kemungkinan bakal ada event yang digagas Pandawa Centre lainnya di tahun ini. Bahkan, ia bakal mengusulkan event dari Pandawa Centre bisa masuk dalam Calender of Event Berau. Ke depan, diharapkan ada alternatif bagi pengunjung wisata untuk belanja oleh-oleh khas Berau.

“Tentunya kami terus berinovasi. Membuat gebrakan baru dalam setiap event yang digelar Pandawa Centre,” jelasnya.

Event yang digelar oleh Pandawa Centre ini berakhir pada Minggu (28/5/2023) malam. Pada penutupan, menampilkan seni jaranan dari sanggar seni Sido Rukun Teluk Bayur.

Sebelumnya, juga ditampilkan hiburan berupa penampilan band lokal, DJ peroform, penampilan kreasi tari daerah, penampilan atraksi 9 perguruan silat se-Berau, penampilan seni Reog Ponorogo, sajian tembang kenangan, juga atraksi kuda kepang.

Pada acara puncak yang digelar Senin 22 Mei 2023 lalu, panitia menghadirkan pesinden dari Kediri, Niken Salndry.

“Semoga masyarakat Berau berkenan atas upaya kami menggelar event ini. Kami juga memohon maaf sekiranya ada banyak kekurangan selama pelaksanaan kegiatan ini,” pungkas Aan Wibowo.(*)

Reporter: Sulaiman