TANJUNG REDEB-Balita 1 tahun 7 bulan di Tanjung Redeb meninggal dunia positif Covid-19. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, dalam rilisnya pada Jumat, 25 Juni 2021.
Iswahyudi menuturkan, sebelum dinyatakan Covid-19 oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, pasien tersebut sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit dengan keluhan penyakit di bagian perut. Pada 14 Juni 2021, saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan Covid-19 di tubuhnya, yang diduga terpapar dari sang ibu setelah melakukan perjalanan.
“Jadi anak ini sebenarnya ada penyakit bawaan. Ada kelainan di perut,” jelas Iswahyudi.
Sebenarnya pasien tersebut hendak dirujuk ke rumah sakit lain. Namun, belum ada rumah sakit yang menerima rujukan. Akhirnya dilakukan perawatan di RSUD dr Abdul Rivai. Setelah diketahui bahwa yang bersangkutan juga terpapar Covid-19, akhirnya dipindahkan ke ruangan khusus pasien Covid-19.
“Menurut informasi mau dirujuk, saya belum tahu persis. Kemampuannya (Rumah Sakit Abdul Rivai) yang tidak mampu menangani si anak. Tapi bukan Covid-19,” paparnya.
Iswahyudi menuturkan, pasien tersebut terpapar berasal dari ibunya, yang merupakan pelaku perjalanan. Untuk kondisi ibu dari bocah tersebut, menurut Iswahyudi, kondisinya stabil.
“Ibunya positif juga, transmisi lokal,” katanya.
Lebih lanjut, Iswahyudi mengatakan, untuk Covid-19 varian baru delta belum bisa dipastikan apakah sudah masuk ke Bumi Batiwakkal atau belum. Ia juga menuturkan,biasanya seorang anak memiliki imun yang kuat dan jarang terpapar Covid-19. Namun untuk memastikan apakah varian tersebut sudah masuk ke Berau atau belum, harus mengirim sampel ke Litbangkes di Jakarta.
“Untuk varian baru itu, pertama harus pertama tahu kondisi pasien, ada kasus penularan cepat dan sampelnya dikirim. Sehingga belum tahu, apakah sudah ada di Berau atau belum ada,” pungkasnya. (*/cld)
Editor: Bobby Lalowang