AWALNYA tidak sengaja. Hanya coba-coba. Menang, Alhamdulillah. Kalah alias tidak berhasil, tapi mendapat pengalaman berharga.
Dari mencoba itu, ketika mendengarkan pengumuman, akhirnya nama Dini Diva Aprilia, disebut panitia berhasil meraih dan menggenggam Piala Juara Putri Duta Budaya 2024.
Sang Putri Duta Budaya 2024 yang dinilai cukup energik menjadi repoter di media online berauterkini.co.id, tatkala namanya berkumandang, seakan tak bertanya dalam hati, benarkan namanya “Dini Diva Aprilia”, yang disebut MC.
Pertengahan Februari 2024 lalu, menjadi awal mula prestasi Putri Duta Budaya disematkan kepada dara kelahiran Samarinda, 13 April 2005 ini.
Kala itu, Diva – sapaan akrabnya, tengah menjalani rutinitasnya, yakni membuat reportase. Siang itu cukup melelahkan, karena hampir seharian melakukan peliputan di berbagai tempat.
Untuk menjaganya tetap santai, Diva sesekali membuka media sosialnya. Berharap menemukan konten menghibur.
Salah seorang Mahasiswa Universitas Terbuka (UT) ini, justru menemukan ‘iklan Lomba Duta Budaya gelaran Dinas Kebudayaan dan Pariwsata, di akun Asosiasi Duta Wisata Berau (ADWB).
Tertarik mengetahui lebih lanjut, Diva kemudian bergegas menyelesaikan pekerjaan rutinnya. Tuntas dengan target reportase yang diberikan, alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kabupaten Berau itu, kemudian melanjutkan rasa penasarannya dengan mengulik lebih jauh informasi tersebut.
Di akun ADWB itu, diinformasikan pendaftaran dimulai 19 Februari – 19 April 2024. Awalnya, Diva sempat dihadapkan dengan kebimbangan. Pasalnya terlalu banyak kesibukan dan khawatir tidak mampu memberikan hasil maksimal.
Belum lagi dalam bayangannya, para peserta yang akan ikut dalam pemilihan duta budaya itu merupakan talenta berpotensi.
“Saya sempat minder. Biasanya ‘kan, peserta duta budaya itu kemampuannya sangat bagus-bagus,” katanya bercerita dengan nada semangat.
Hampir kehilangan kepercayaan diri, Diva kemudian meminta saran kepada teman dan keluarga. Aliran dukungan untuk mencoba pun berdatangan. Dukungan orangtua dan keluarga dianggapnya paling berjasa.
Ingin mengetahui kemampuan diri, menambah pengalaman. Jadi alasannya ikut serta di pemilihan duta budaya, Diva pun mantap dan kemudian mendaftar secara online.
Dalam mempersiapkan materi lomba, mahasiswi berusia 19 tahun itu mengaku banyak dibantu teman dan keluarga.
“Alasan ikut itu, sebenarnya ingin mengukur kemampuan diri saya, menambah pengalaman dan meningkatkan value saya,” kata remaja yang berdomisili di Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung ini.
Tahapan demi tahapan dilalui dengan lancar. Ada beberapa fase dalam lomba tersebut setelah pendaftaran. Mulai dari seleksi tertulis, wawancara, pra karantina, unjuk bakat di rumah kemas, hingga karantina di SM Tower.
Selama mengikuti ajang pemilihan duta budaya, Diva mengaku banyak sekali pengalaman yang didapatkan. Mulai dari pembekalan materi kebudayaan, kepariwisataan, publik speaking, beauty class, pelatihan etika, sosialisasi dan kunjungan.
Dalam kompetisi yang terdiri dari 24 finalis itu, semuanya dibalut dengan rasa kekeluargaan. Saling mendukung satu sama lain, agar bisa menampilkan potensi diri.
“Kendalanya adalah ketakutan diri. Namun, itu semua tidak jadi penghalang untuk berani mencoba,” papar wanita yang pernah magang di Humas dan Prokopim Setkab Berau ini.
Selama beberapa hari menempa diri, tibalah pada malam puncak pemilihan Putri Duta Budaya, Sabtu (11/5/2024) malam. Semua peserta berlomba memberikan penampilan terbaik. Malam yang penuh semangat.
Di malam penentuan, Diva mengenakan jilbab hitam, baju bernuansa hitam disertai bawahan berwarna kuning dengan motif batik Berau. Membuatnya tampil mempesona.
Diva juga sangat cakap di malam itu. Semua tahapan dilalui dengan iringan tepuk tangan penonton yang hadir. Sama sekali tidak terpikir bisa menang. Di benaknya, asal bisa melalui malam final dengan baik, itu sudah sangat bagus.
Alhasil, Diva juara. Pulang dengan memakai Mahkota Putri Duta Budaya. Prestasi itu didapat bukan karena dia seorang reporter, tapi berkat kemampuannya yang bisa tampil luar biasa di malam penentuan.
“Alhamdulillah. Ini berkat dukungan orang tua, keluarga dan teman-teman. Dari awal, saya tidak terpikir juara. Terima kasih supportnya,” katanya sambil menahan haru.
Kini, Diva memiliki amanah baru yang harus dilakukan. Selain tugas rutin sebagai reporter. Terutama mengajak generasi muda untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal yang ada di setiap daerahnya agar tidak tergerus zaman.
di sisi lain, sang wartawati ini juga terus meningkatkan kompetensi diri berkaitan dengan kebudayaan dan wisata di Kabupaten Berau. Diva ingin mendalami peran tiga suku asli Berau, yaitu Babada Bajau, Banua, Dayak.
Kemudian, mempelajari tiga pilar kebudayaan Kabupaten Berau, yaitu pedalaman, pesisir dan keraton yang masing-masing punya ciri khas dan daya tarik sendiri.
“Dan mengenalkannya ke generasi muda. Apakah melalui tulisan reportase saya, maupun dari event-event,” jelasnya.
Selama ikut serta dalam kontes ini, banyak sekali kesan yang dia dapat. Bahkan, menang dipemilihan duta budaya, bukanlah sebuah puncak melainkan hanya bonus.
Menurut Diva, itu hanyalah permulaan dalam membuktikan kemampuan diri. Apakah mampu mengemban amanah yang diberikan atau tidak.
Ada pesan yang melekat di ingatannya selama mengikuti kegiatan karantina. Bunyinya, ketika seseorang berani mencoba, maka 50 persen kesempatan kita untuk gagal. Jika tidak mencoba, maka 100 persen akan gagal.
“Pemenang sesungguhnya ialah, dia yang berani mencoba dan melawan keraguan serta ketakutan pada dirinya,” tandas gadis yang kini usianya belum 20 tahun itu.
Prestasi gemilang tersebut mendapat apresiasi hangat seluruh awak berauterkini.co.id. Direktur Utama Berau Terkini, Rengkuh Enggalingtyaz, berbangga dengan capaian wartawatinya itu.
Diva dalam penilaiannya, merupakan pewarta yang energik, komunikatif dan memiliki jiwa “petarung” dalam melakukan peliputan.
Rengkuh berharap, Diva terus meningkatkan kompetensi diri, terutama dibidang pariwisata dan budaya. Selain itu turut serta membantu pemerintah daerah dalam melestarikan budaya yang bernilai wisata.
“Ini kebanggaan untuk kami juga. Saya mewakili rekan-rekan di redaksi, mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih. Tetap semangat dan terus tingkatkan diri lebih baik lagi,” katanya. (*)
Penulis : Hendra Irawan
Penyunting : s4h