Foto: Wakil Ketua I DPRD Berau Syarifatul Syadiah.
TANJUNG REDEB- Wakil Ketua I DRPD Berau, Syarifatul Syadiah turut menyoroti pengembangan olahraga di Kabupaten Berau. Minimnya dukungan terhadap atlet, banyak dari mereka mempertimbangkan diri membela daerah lain, ketimbang daerahnya sendiri, Kabupaten Berau.
“Harus jadi perhatian. Karena atlet-atlet ini memiliki jasa bagi daerah, memberikan prestasi di bidang olahraga. Contohnya seperti Porprov 2022 lalu,” katanya.
Untuk mengatasi masalah anggaran yang selama ini jadi keluhan, perlu ada strategi dari Pemkab Berau, terutama dari Dispora Berau. Memang, jika mengandalkan anggaran yang ada, tentu tidak akan maksimal.
Perlu ada kerjasama dengan pihak ketiga dalam mendukung program Pemkab Berau dalam mendukung pengembangan olahraga di Bumi Batiwakkal.
“Pemkab juga harus mampu mengerahkan pihak ketiga. Apalagi, ada atlet kita yang mengikuti Pra PON, ini harusnya juga diprioritaskan. Apalagi, cabor yang ikut itu, berpeluang menang,” katanya.
Setiap Pengcab olahraga juga, dapat memaparkan keperluannya kepada Dispora. Jangan sampai, atlet kita yang berpeluang meraih prestasi malah gagal ikut serta.
Pihaknya di DPRD akan mendukung dari segi penganggaran, jika hal itu dianggap kurang. Namun, kurangnya itu benar dan ada rinciannya sesuai dengan kebutuhan.
“Apalagi kan, kita juga masih ada penganggaran di APBD Perubahan. Harapannya, Pemkab memberikan prioritasnya untuk atlet dan pengembangan olahraga,” ujarnya.
Terkait, adanya atlet berprestasi yang mempertimbangkan berpindah daerah, karena minim dukungan. Seperti atlet tenis meja asal Berau, Habibie Wahid, yang meraih perak diajang turnamen internasional tenis meja di Bali, beberapa waktu lalu. Di sana Habibie meraih medali perak, kalah dari atlet Tiongkok.
Mendengr hal itu, Syari sapaan akrabnya, turut mengapresiasi atas prestasi yang telah diperoleh. Namun, dirinya juga menyayangkan, jika atlet tersebut harus pindah karena minimnya dukungan dari daerah asalnya.
“Atlet berprestasi ini, adalah aset kita. Dan harus dijaga bagaimanapun caranya. Ini juga harus jadi ajang evaluasi bagi Pemkab dan KONI. Saya kira ini harus dibahas bersama, jangan adalagi atlet yang pindah daerah,” pungkasnya. (/ADV)