Foto: Ketua DPRD Berau Madri Pani

TANJUNG REDEB – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau tahun 2023 mencapai Rp 3,5 triliun, Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar bisa meningkatkan daya serap anggaran.

Ia meminta, anggaran yang besar harus bisa dimaksimalkan dengan baik untuk pembangunan dan tidak menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA).

“Disayangkan jika sampai ada SiLPA,” ucaprnya, Kamis (24/11/2022).

Ditambahkan Madri Pani, Seiring dengan peningkatan tersebut diasumsikan terjadi peningkatan pula pada kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, jika dalam proses pelanggaran dan pelaksanaan APBD tidak berjalan baik, dengan kata lain alokasi APBD yang dianggarkan tidak diiringi dengan serapan yang optimal maka kesejahteraan masyarakatpun sulit tercapai.

“Keberadaan SiLPA pada pengelolaan keuangan daerah harus dihindari karena kontraproduktif dengan proses penganggaran APBD yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Banyaknya SiLPA biasanya diakibatkan sisa penggunaan anggaran yang tidak efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.

Hal ini berarti SiLPA yang terbentuk disebabkan oleh ketidakcermatan dalam penyusunan anggaran dan lemah dalam pelaksanaan anggaran sehingga program dan kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat terlaksana secara optimal.

“Kan sayang anggaran besar, jika tidak bisa dimaksimalkan dengan baik,” jelasnya.

Penyerapan atau realisasi belanja APBD tersebut juga adalah stimulus fiskal. Apalagi di masa pandemi, ketika konsumsi dan investasi terhambat, satu-satunya yang bisa diharapkan untuk menggerakan roda perekonomian adalah belanja pemkab.

“Dengan APBD besar, tentu bisa jadi titik balik Berau, untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Kemarin teriak APBD rendah, sekarang mari maksimalkan untuk kesejahteraan rakyat,” katanya.

SiLPA tahun 2021 setelah perubahan menjadi sebesar Rp 539,9 miliar, di mana pada APBD murni 2022 tidak dianggarkan SiLPA Tahun 2021. Sedangkan APBD Berau tahun 2021 mencapai Rp 2,8 triliun atau mengalami kenaikan Rp 826 miliar dari sebelumnya senilai Rp 1,850 triliun.

“Cukup besar sisa anggarannya. Makanya tahun depan saya ingin, ditingkatkan penyerapan anggaran untuk pembangunan,” pungkasnya. (*)