Foto: Suasana pelatihan dan penyampaian materi di Kantor Kepala Kampung Merabu.

TANJUNG REDEB – Hari pertama pelaksanaan program ‘Pelatihan Pengelolaan Destinasi Wisata’ oleh Disbudpar Berau berlangsung sukses. Pemateri dan pendamping menjawab dengan baik setiap pertanyaan yang dilontarkan 20 peserta pelatihan.

Acara yang dibuka sejak pukul 09.20 Wita, Rabu (8/11/2023), itu ditemani langsung oleh Kepala Kampung Merabu, Ester. Para peserta pun didampingi juga oleh para praktisi pariwisata dari Asosiasi Duta Wisata Berau (ADWB).

Dari diskusi yang berlangsung selama 7 jam tersebut, menelurkan beberapa rekomendasi terkait pengembangan pariwisata di Kampung Merabu.

Konsultan Branding Pariwisata Brian Fadli Fahmi mengatakan, paling terpenting saat ini pihak kampung dapat merampungkan kepengurusan organisasi wisata. Sebab, organisasi wisata seperti Kelompok Sadar Pariwisata alias Pokdarwis merupakan motor penggerak kemandirian pariwisata.

“Motor penggeraknya ada di organisasi wisata. Penting jadi prioritas kampung untuk segera dibentuk,” kata pria yang akrab disapa Brian.

Setelahnya, kemudian memenuhi seluruh kebutuhan infrastruktur wisata. Seperti memastikan sarana dan prasarana. Termasuk pula membiasakan diri untuk akrab dengan dunia digital.

Kebutuhan itu untuk menjawab strategi promosi wisata melalui keaktifan sosial media yang dikelola langsung oleh masyarakat wisata.

“Sekarang sudah eranya serba digital. Jadi perlu untuk untuk terus beradaptasi,” ucap dia.

Kemudian, Brian menilai kampung wisata Merabu memerlukan akselerasi dalam membentuk destinasi wisata yang dapat memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan kala menikmati keindahan destinasi.

Menurut dia, keindahan gunung karst Merabu dapat dinikmati setelah para wisatawan dapat memanjat gunung setinggi 300 meter. Sehingga perlu disediakan alat pemanjat tebing demi memastikan keamanan wisatawan.

“Harus ada standar keamanan. Yang dirujuk pengunjung kala manjat tebing karst yang miringnya sampai 80 derajat,” kata Brian.

Percepatan penyediaan fasilitas panjat tebing pun mesti segera disiapkan. Bila dihitung dalam angka normal, kebutuhan tersebut dapat dicapai dalam kurun waktu 2 tahun. Maka, dengan kolaborasi antar seluruh pihak, mulai dari organisasi wisata hingga pemerintah. Masa tersebut akan dapat dipangkas, selesai pada 6 bulan ke depan.

“Jadi memang harus segera diakselerasi. Agar fasilitas panjat tebing yang memiliki pasar peminat sendiri, bisa menikmati wisata tersebut,” pesan Brian.

Setelah fasilitas tersebut telah terpenuhi. Maka pihak pengelola wisata mesti menyiapkan standar keamanan berupa SOP alias Standar Operasional Prosedur khusus destinasi wisata.

SOP tersebut sudah menjadi standar kewajiban yang mesti dipenuhi oleh pengelola wisata alias masyarakat sekitar.

SOP tersebut pun wajib disampaikan oleh pengelola wisata, sebagai edukasi standar keamanan pengunjung kala manjat tebing.

“SOP itu yang dijadikan rujukan standar keamanan kalau pengunjung mau menikmati keindahan karst,” ujar dia.

Di samping itu, perlu juga komitmen bersama dalam menyiapkan segala kebutuhan perbaikan destinasi wisata Kampung Merabu.

Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir melalui Staf Pengelola Promosi dan Informasi Pariwisata Supriyani, menyatakan pemerintah akan mengawal proses tersebut hingga SOP tersebut telah terbentuk.

“Kami akan kawal sampai kebutuhan itu rampung,” tegas perempuan itu yang akrab disapa Yani.

Ke depan, proses tersebut akan berjalan beriringan dengan pembangunan komitmen bersama tentang memajukan Merabu. Diawali dengan musyawarah bersama demi menjamin kesejahteraan warga kampung melalui bisnis pariwisata.

Menurut Yani, keberanan Badan Usaha Milik Kampung alias BUMKam bakal menjadi salah satu pendorong kesejahteraan warga kampung Merabu.

“Jadi dari sektor bisnis teman-teman wisata di Merabu juga bisa terjamin,” ujar dia.

Pihaknya juga bakal mengawal pembentukan organisasi wisata. Sebab saat ini perlu pembaharuan struktur pengurus Pokdarwis yang sebelumnya sempat vakum gegara Covid-19.

“Masih perlu perapian juga organisasi wisata di kampung Merabu,” ucap dia. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman