Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Berau, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKB3A) Berau bersama BKKBN Kalimantan Timur menggelar sosialisasi program GENTING (Gerakan Terintegrasi untuk Intervensi Gizi dan Stunting).

Program ini menjadi langkah strategis dalam menekan angka stunting sesuai arahan Kementerian terbaru, yang kini mengganti istilah Bapak atau Bunda Asuh Stunting dengan nama GENTING.

Kepala DPPKB3A Berau, Rabiatul Islamiah, menjelaskan bahwa sosialisasi ini melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, dan Dinas Pendidikan.

Selain itu, kader posyandu, IMP-TPK, TKB, serta perwakilan orang tua turut diundang untuk mendapatkan edukasi mengenai pentingnya pola asuh dan gizi yang baik.

Dalam kegiatan ini, peserta juga menerima bingkisan makanan sehat sebagai contoh pemberian nutrisi tambahan bagi anak-anak.

“Berdasarkan data menunjukkan adanya kenaikan dari 21,6 persen di tahun 2022 menjadi 23 persen di tahun 2023 hingga saat ini,”katanya.

“Ini menjadi tantangan bagi kami untuk bersinergi bersama OPD, perusahaan, dan posyandu dalam meningkatkan kunjungan ke posyandu guna menekan angka stunting,” sambung Rabiatul pada Berauterkini.co.id

Ia menambahkan, bahwa 2024 angka stunting Berau ditargetkan turun menjadi 14 persen atau setidaknya di bawah 23 persen.

Menurutnya, Kabupaten Berau sebenarnya memiliki potensi besar untuk menghilangkan stunting sepenuhnya, mengingat kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

Hanya saja, kurangnya edukasi kepada masyarakat menjadi faktor utama yang harus diatasi.

“Edukasi mengenai kesehatan anak harus dimulai sejak kehamilan, calon pengantin, hingga seribu hari pertama kehidupan anak. Pendampingan ini penting agar anak tumbuh sehat dan terhindar dari stunting,” jelasnya.

Melalui GENTING, pihaknya berkomitmen memberikan pendampingan intensif selama dua tahun pertama kehidupan anak.

Dengan pendekatan kolaboratif ini, diharapkan angka stunting di Berau dapat ditekan secara signifikan di tahun-tahun mendatang.(*)