Foto: Calon jemaah haji asal Berau, Vivi Lestari.
TANJUNG REDEB – Vivi Lestari, sosok anak muda Berau yang terpanggil untuk menginjakkan kaki di tanah suci Mekkah dan Madinah, Arab Saudi. Umurnya padahal baru 24 tahun. Sudah dapat giliran untuk beribadah ke baitullah, pada musim haji 2023 ini.
Vivi sapaan dia, menjadi salah satu dari 151 orang asal Berau yang mendapatkan rejeki untuk berangkat ke tanah suci. Ia berdiri dari ratusan peserta yang usianya terpaut jauh darinya. Mulai dari usia 30-an hingga tertua 86 tahun.
Kepada Berauterkini, Vivi mengatakan telah ditabungkan haji oleh orang tuanya sejak dia berusia 13 tahun. Saat duduk dibangku kelas 1 SMP.
Ia sangat bersyukur lantaran dirinya mendapat kesempatan untuk berangkat ke tanah suci. Terpilih dari ribuan orang yang juga mendaftarkan diri.
“Ibadah ini harapan banyak orang muslim, alhamdulillah saya terpilih tahun ini,” ujar mantan mahasiswa Universitas Mulawarman, Prodi Administrasi Publik, angkatan 2016 tersebut.
Ia menuturkan, keberangkatan hajinya saat ini merupakan undangan yang diberikan kepadanya oleh sang pencipta Allah SWT. Sebab, saat ini banyak orang yang secara latar belakang ekonomi mampu, tapi belum terpanggil untuk berangkat haji.
Sehingga, niatan orang tuanya puluhan tahun lalu pun menjadi berkah yang tak terkira. Kala dia belum mengenal ibadah rukun islam kelima tersebut.
“Allah itu bukan mengundang yang mampu, tapi memampukan umatnya yang diundang,” sebut dia mengistilahkan ibadah haji.
Mempersiapkan diri jelang keberangkatan, perempuan yang saat ini tengah menempuh pendidikan S2 di Universitas Brawijaya Bandung, mengaku telah dibantu oleh orang tuanya untuk persiapan keberangkatan pada 4 Juni 2023 nanti. Termasuk obat-obatan khusus.
Sebab, saat ini dirinya mengidap penyakit asma yang sudah dialami sejak lama. Obat itulah yang bakal dibawa ke tanah suci. Dia juga telah dinyatakan lolos oleh pihak Dinkes Berau.
“Sudah dibantu orang tua untuk menyiapkan segala kebutuhan menuju tanah suci,” sebut dia.
Secara pribadi, perempuan yang berdomisili di Limunjan, Kecamatan Sambaliung tersebut mengaku telah siap secara mental. Ia mengaku mendapat pengetahuan tambahan dari kedua orang tuanya yang lebih dulu mendapat rezeki untuk berangkat ke tanah suci.
Ia juga mengaku cukup awas jelang keberangkatan ke tanah suci. Sebab, di Makkah dan Madinah bakal banyak orang yang asing. Bukan saja asal Indonesia. Namun dari berbagai belahan dunia, melaksanakan ibadah serentak pada Idul Adha 1444 H nanti.
“Secara mental, insyaallah saya siap. Doakan saja kami bisa selamat sampai pulang nanti ya mas,” ucap anak dari orang tua penjual pakaian bekas alias rombengan (red-bahasa daerah).
Ditabungkan dana haji oleh orang tua, dengan suasana sedih ia mengutarakan rasa terimakasih kepada kedua orang tuanya yang memiliki kesadaran untuk menabungkan anaknya berangkat ke tanah suci.
Anak tertua dari 3 bersaudara ini pun mengaku, ia bersama dengan adik-adiknya telah ditabungkan oleh orang tuanya untuk berangkat haji di masa yang akan datang.
“Kalau boleh jujur, orang tua saya cuma penjual pakaian bekas. Cuman jauh sekali pemikirannya dalam hal ibadah,” ucap dia penuh haru.
Ia pun berdoa agar kedua orang tuanya diberikan panjang umur oleh Allah SWT. Sebab, berkat kerja keras orang tua dirinya mampu untuk berangkat haji.
“Semoga orang tua saya maju usahanya dan diganjar surga oleh Allah SWT,” ujar dia memanjatkan doa.
Sebagai informasi, jemaah haji asal Berau bakal berangkat ke Embarkasi Balikpapan secara serentak pada Minggu (4/6/2023). Kemudian bakal berangkat ke Madinah pada Selasa (6/6/2023), sesuai jadwal keberangkatan yang telah ditetapkan oleh Kemenag RI. Pelepasan jemaah haji dilakukan di Masjid Agung Baitul Hikmah, Jalan APT Pranoto. (*)
Reporter: Sulaiman