Foto: Suasana keluarga dan petugas puskesmas saat tiba di RSUD Abdul Rivai, dari Puskesmas Segah, Jumat dinihari.

SEGAH – Seorang perempuan muda yang sedang mengandung dan dirawat di Puskesmas Segah, terpaksa dirujuk ke RSUD Abdul Rivai menggunakan mobil bak terbuka alias pickup.

Jumat (24/3/2023) sekira pukul 01.00 Wita dini hari, wanita muda itu dilarikan menggunakan pickup oleh petugas puskesmas Segah, ditemani sanak famili.

Kepala Puskesmas Segah Aras, membenarkan kejadian itu. Dia bilang, mobil itu merupakan kendaraan pribadi milik salah satu bidan yang bermukim di sekitar puskesmas.

“Iya betul, tadi pagi diantar langsung ke RSUD. Jam 03.00 Wita pagi tadi sampai,” terang Aras, kepada awak Berau Terkini, kala dikonfirmasi siang tadi.

Aras tidak menganjurkan penggunaan kendaraan bak terbuka. Namun, dalam kondisi darurat kendaraan apapun dapat digunakan demi keselamatan pasien.

Dia menerangkan jika pihak puskesmas sejatinya memiliki ambulance. Namun, kondisi kendaraan itu sudah tidak memungkinkan untuk digunakan perjalan jauh.

Dari keterangan sang sopir ambulance, kendaraan itu telah mengalami perbaikan. Tapi saat hendak digunakan malam tadi, kondisi kendaraan mendadak rusak.

Ketakutannya, bila dipaksakan, ambulance akan mengalami mati mesin di tengah perjalanan. Dan dapat mengancam keselamatan ibu dan jabang bayi yang akan dilahirkan.

“Kondisinya rusak. Sudah sering diperbaiki, tapi sering kali rusak lagi,” keluhnya.

Lebih lanjut dia menginformasikan, bila ibu hamil itu telah sampai dengan selamat di RSUD Abdul Rivai, Tanjung Redeb. Bayi dan orang tua masih dalam proses penanganan dokter.

Dikonfirmasi terkait detail kondisi pasien, Aras mengaku belum memiliki informasi banyak lantaran pendampingan dilakukan oleh staf puskesmas di ruangan. Sementara dia, masih menunggu laporan.

“Yang jelas selamat sampai rumah sakit. Detailnya nanti saya informasikan lagi ya,” kata Aras.

Dirinya berharap, sebagai pelajaran dia meminta kepada pemangku kebijakan dan perusahaan agar dapat membantu pengadaan ambulance. Mengganti unit dengan yang lebih layak. Agar memastikan keselamatan pasien rujukan rumah sakit.

“Sudah sering kami usulkan (Musrembang). Semoga segera ada solusi,” jelasnya. (*)

Reporter: Sulaiman