TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih, melantik Sri Aslinda Gamalis sebagai Ketua Tim Pembina Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan TP Posyandu di Balai Mufakat, Senin (16/6/2025).
Menurut Bupati Sri, pelantikan TP PKK dan TP Posyandu jadi momen untuk merefleksi kesejahteraan para kader yang tersebar di 100 kampung dan 10 kelurahan di Berau.
Kader Posyandu adalah petugas yang menjadi garda terdepan pemerintah untuk melancarkan program penurunan stunting di Bumi Batiwakkal.
Tahun ini, pemerintah menargetkan stunting dapat ditekan mencapai 14 persen atau sesuai target nasional.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Berau naik menjadi 23,4 persen atau meningkat 2,4 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pemerintah pun membutuhkan peran aktif PKK dan kader posyandu untuk bisa menekan angka stunting.
“Ya tentu daerah harus mampu akselerasi ini, dibutuhkan kader tangguh dan sarat pengalaman,” kata Sri Juniarsih.
Tahun lalu, pihaknya telah memutuskan untuk memberikan tambahan intensif bagi kader posyandu di seluruh kampung.
Sebelumnya, insentif yang diterima kader posyandu sebesar Rp1 juta per tahun, kemudian akan ditambah Rp400 ribu, sehingga menjadi Rp1,4 juta per tahun.
Insentif yang berasal dari Ana Alokasi Kampung (ADK) tersebut diberikan setiap tiga bulan sebesar Rp350 ribu.
Langkah serupa direncanakan akan diberikan pada tahun depan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
Hal itu mengingat program tersebut merupakan bagian dari program 18 plus prioritas pemerintah daerah.
“Kami akan mengupayakan itu,” sebutnya.
Saat ini, terdapat 274 posyandu yang tersebar di Berau, di mana 67,5 persen di antaranya dinyatakan aktif.
Setiap posyandu memiliki minimal 7 petugas kader yang berfungsi memberikan program kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
Bupati Sri menjelaskan, kenaikan jumlah insentif tersebut belum dapat dilakukan pada tahun ini. Sebab, pemerintah sedang menerapkan kebijakan efisiensi anggaran. Sehingga, akan sulit dilakukan di tengah pengurangan anggaran seperti saat ini.
“Tahun depan insha Allah,” kata dia.
Disinggung jumlah kenaikan yang akan diberikan, Sri belum dapat memastikan hal tersebut. Menurut dia, dibutuhkan perhitungan yang matang agar pemerintah tak hanya memberikan janji.
“Itu dihitung-hitung dulu ya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP Posyandu Berau, Sri Aslinda Gamalis, mengatakan hal tersebut tentu menjadi perhatian yang harus diseriusi pemerintah.
Menurut dia, kader posyandu hadir untuk membantu memberikan kesehatan kepada masyarakat. Namun, kondisi ekonomi mereka juga harus matang.
“Semoga ke depan ini dapat dilaksanakan,” harapnya. (*)