ISRAEL – Israel melancarkan serangan ke ibukota Iran yakni Teheran pada Jumat (13/6/2025). Serangan udara itu menyasar sejumlah fasilitas militer di Teheran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan Israel ke Iran sebagai upaya mencegah berkembangnya program nuklir Iran. Netanyahu mengatakan program nuklir Iran mengancam keberadaan Israel.
“Operasi militer ini untuk mengurangi ancaman Iran yang mengancam keselamatan Israel,” kata Netanyahu dikutip lewat akun X resmi Israel, Jumat (13/6/2025).
Dilansir Beritasatu dari AP News, pemerintah Israel menyatakan serangan mereka menargetkan situs-situs nuklir dan militer Iran. Aksi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan terkait program nuklir Teheran yang semakin berkembang.
Ketegangan memuncak setelah Dewan Gubernur International Atomic Energy Agency (IAEA) untuk pertama kalinya dalam 20 tahun mengeluarkan kecaman resmi terhadap Iran pada Kamis (12/6/2025). Kecaman itu dilayangkan karena Iran dinilai tidak kooperatif terhadap para inspektur IAEA.
Sementara itu, menurut laporan The New York Times, hubungan antara Israel dan Iran telah lama diwarnai konflik. Sejak Revolusi Iran 1979, para pemimpin Iran secara terbuka menyatakan permusuhan terhadap Israel.
Iran pun mendukung kelompok militan seperti Hizbullah dan Hamas, yang menjadi ancaman langsung bagi Israel. Di sisi lain, Israel secara konsisten menyatakan tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.
Lantas, apa alasan sebenarnya Israel melontarkan serangan ke Iran? Berdasarkan laporan The New York Times, berikut ulasannya:
Ancaman program nuklir Iran
Penyebab utama serangan ini adalah kekhawatiran Israel terhadap kemajuan pesat program nuklir Iran. Para analis menyebut Iran kini memiliki cukup bahan untuk membuat hingga 10 senjata nuklir.
Hal ini dianggap sebagai ancaman eksistensial bagi Israel. Oleh karena itu, Israel memilih bertindak sebelum Iran benar-benar mampu memproduksi bom nuklir.
Peluang strategis yang terbuka
Sejak serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza, Iran kehilangan banyak pengaruh. Hizbullah dan Hamas mengalami kekalahan besar, dan sistem pertahanan udara Iran pun telah dilemahkan oleh serangan Israel sebelumnya. Ini menciptakan celah bagi Israel untuk meluncurkan serangan dengan risiko yang lebih kecil.
Tekanan internasional dan diplomatik
Serangan ini juga muncul di tengah kebuntuan perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat. Meskipun ada upaya negosiasi di Oman, perbedaan tajam mengenai hak Iran memperkaya uranium masih belum terselesaikan.
Beberapa pihak menduga bahwa serangan Israel juga merupakan bentuk tekanan untuk memengaruhi jalannya perundingan. Inilah alasan kuat mengapa Israel serang Iran sekarang dan bukan nanti.