Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Mundurnya Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Ailangga Hartarto, menimbulkan tanya publik soal nasib dukungan Golkar di perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini. Tidak terkecuali dalam situasi politik di Berau.

Para petinggi di tubuh pengurus inti Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, yang turut membuat kabar bakal berubahnya arah dukungan partai ke pasangan calon yang sebelumnya telah diberikan rekomendasi saat Airlangga masih memimpin. Isu ini pun berhembus deras di level pengurus daerah.

Menjawab kabar tersebut, Sekretaris DPD II Golkar Berau, Syarifatul Syadiah, menegaskan tidak akan ada perubahan dukungan partai setelah pemberian surat keputusan (SK) rekomendasi beberapa waktu lalu. Diketahui, pasangan Sri Juniarsih dan Gamalis (SraGam), telah menerima surat tersebut.

“Insya Allah, tidak akan ada yang berubah ya,” kata perempuan yang akrab disapa Sari tersebut, ditemui awak media beberapa waktu lalu.

Penyerahan SK pada awal Agustus lalu tersebut, dianggap sudah menjadi langkah bulat partai. Sebab, bila berubah akan menyulitkan partai dalam menjalankan langkah strategis pemenangan.

Ditambah saat ini, komunikasi lintas partai koalisi antara Partai Keadilan Sosial (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat dan Golkar di Berau terus berjalan. Menyusun langkah pemenangan SraGam pada Pilkada tahun ini.

“Waktu akan terbuang sia-sia ya, kalau ini terubah lagi,” kata Sari.

Menurutnya, SK rekomendasi B1KWK Golkar sudah final dan mengikat. Meskipun tampuk kepemimpinan di tubuh pengurus pusat saat ini telah berubah.

Ke depan, katanya, di level pengurus pusat Golkar akan melangsungkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk penggantian ketua Golkar selanjutnya. Sehingga fokus pengurus daerah pun sama, menatap proses peralihan kekuasaan di tubuh Golkar.

“Soal penggantinya itu urusan pusat, ya,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Berau, Sumadi, menyampaikan langkah strategis pemenangan saat ini masih disusun. Dia bersyukur bila tidak ada perubahan dukungan dalam polemik yang terjadi di internal partai berlogo beringin tersebut.

“Konsentrasinya udah semakin jelas, tidak mereng gerak mesin ini,” ucapnya.

Dikatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan lobi politik ke dua partai besar di Berau. Seperti Partai Gerarakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Dengan harapan dapat merapat ke koalisi SraGam yang saat ini telah terbentuk.

“Harus digemukkan koalisi ini, agar gerak pemenangan semakin ringan,” tuturnya. (*)