Foto: Wabup Gamalis saat melakukan sidak di gudang distributor sembako Rabu (08/12/2021) kemarin.
TANJUNG REDEB, – Wakil Bupati Berau, Gamalis bersama Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) melakukan Sidak ke beberapa distributor bahan sembako, untuk melihat kondisi stok dan harga menjelang Nataru.
Sidak tersebut, dilakukan di 5 distributor besar juga bersamaan pengecekan barang di gudang Bulog. Pihaknya mengumpulkan beberapa keluhan dari distributor, terutama beberapa barang yang diprediksikan akan melonjak kedepannya, termasuk minyak goreng.
Dari hasil Sidak dan keterangan yang disampaikan,Gamalis menyebut bahwa stok Sembako terutama beras dapat bertahan hingga 6 bulan kedepan, dan harga cenderung aman.
“Stok aman saja, ada beberapa harga naik, termasuk minyak goreng dan sudah dari beberapa bulan kemarin ya. Harga juga masih sesuai dengan HET untuk barang pokok lainnya, tinggal pedagang saja yang jangan memainkan harga,” jelasnya, Rabu, (8/12/2021).
Gamalis menyebut pihak distributor sebagian merasa khawatir, terhadap kemungkinan kenaikan harga yang bisa terjadi di beberapa bahan sembako. Menurutnya, terdapat dua faktor. Yakni, ongkos angkut ke daerah luar kecamatan kota serta kenaikan tarif pada elemen transportasi peti kemas.
“Beberapa distributor bilang, mereka saat ini kesulitan solar untuk mengirimkan ke daerah pesisir, termasuk daerah Kelay dan Segah. Ini kan kekhawatiran mereka jika nanti kedua masalah itu, dapat menimbulkan ongkos kirim,” bebernya.
Pada dasarnya pihak distributor mengeluhkan harus antre lebih lama untuk mendapatkan solar, dan kadang kehabisan. Hal itu juga bisa berpengaruh untuk ketersediaan stok di daerah luar kecamatan kota.
Gamalis segera memberikan solusi, seperti meminta untuk pihak distributor mengirim surat ke Bupati dan meminta pihak distributor untuk menjadi prioritas untuk diberikan jatah BBM terlebih dahulu.
“Harus diakui kalau memang masih harus banyak antri, tapi kan solusinya sudah ada, bisa bersurat ke Bupati Berau, nanti Pemkab Berau berikan kemudahan,yang penting distribusinya jangan sampai lambat dan tidak tersedia,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait ongkos kirim peti kemas yang meningkat, pihak Pemkab Berau perlu duduk bersama mengantisipasi hal ini bersama pihak swasta.
“Kalau bisa nanti kita tinjau juga daerah lain selain Kecamatan kota, dan untuk harga kirim kontainer itu, ya harus dirundingkan bersama, yang masalah ini belum ada solusinya,” tutupnya. (*)
Editor: RJ Palupi