TANJUNG REDEB – Sejumlah ikan budidaya di salah satu keramba milik nelayan di Kecamatan Maratua ditemukan mati mendadak.

Peristiwa itu diduga kuat disebabkan oleh lonjakan suhu air laut akibat cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah pesisir dalam beberapa hari terakhir.

Kapolsek Pulau Derawan, Iptu Taufik Hidayat, membenarkan adanya fenomena tersebut.

Dia menjelaskan, penyebab utama diduga berasal dari perubahan suhu air yang drastis.

“Dugaannya karena suhu air meningkat tajam akibat cuaca ekstrem. Tapi untuk memastikan apakah ada faktor lain seperti limbah, tentu perlu uji laboratorium terlebih dahulu dan tidak bisa langsung disimpulkan,” terangnya.

Ikan-ikan yang mati diketahui bukan berasal dari perairan alami Maratua, melainkan merupakan ikan budidaya bantuan dari pemerintah, yang sebelumnya didatangkan dari Pulau Jawa.

“Jenis ikan yang mati itu jenis kerapu. Tapi, bukan diambil dari perairan Maratua. Kami menduga ikan-ikan tersebut tidak mampu beradaptasi dengan perubahan suhu ekstrem. Apalagi, di keramba sebelahnya yang memelihara ikan lokal, tidak ada yang mati,” jelas Taufik.

Dia menambahkan, perbedaan daya tahan antara ikan lokal dan ikan yang didatangkan dari luar daerah memang cukup signifikan, terutama terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem.

Kapolsek pun mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi berlebihan sebelum ada hasil pemeriksaan ilmiah.

“Kami akan terus melakukan pemantauan terkait fenomena ini dan berharap masyarakat tetap tenang,” pungkasnya. (*)