TANJUNG REDEB – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau mengambil langkah strategis untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi di kalangan pelajar.
Salah satu caranya adalah dengan melatih para guru dan pegiat literasi agar menguasai seni bertutur atau bercerita yang menarik.
Upaya ini diwujudkan melalui “Pelatihan Bertutur” yang digelar selama dua hari, pada 1–2 Agustus 2025. Sebanyak 35 peserta, yang terdiri dari guru, pengelola perpustakaan kampung, hingga perwakilan PKK, antusias mengikuti kegiatan yang diisi oleh pelatih profesional ini.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan, Kearsipan dan Minat Baca (P3KM) Dispusip Berau, Nurseha, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menghidupkan kembali budaya bertutur sebagai metode pembelajaran.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam berbicara di depan umum serta bertutur secara baik dan menarik. Ini penting agar tercipta suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan bagi siswa,” ujar Nurseha, Sabtu (2/8/2025).
Menurutnya, kemampuan bercerita yang baik tidak hanya akan membuat suasana kelas lebih hidup, tetapi juga menjadi bekal bagi para pendidik untuk membimbing siswa-siswi yang memiliki bakat dalam lomba bertutur.
“Guru bisa belajar cara menyampaikan cerita yang memukau, sehingga dapat menjadi teladan bagi siswa. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan bekal untuk membimbing siswa,” lanjutnya.
Dispusip Berau bertekad untuk kembali mencetak prestasi di kancah yang lebih tinggi, menilik pada keberhasilan sebelumnya yang pernah mengirim perwakilan hingga ke tingkat nasional. Kunci untuk mencapai hal tersebut adalah dengan memperkuat para pembimbingnya terlebih dahulu.
“Kita pernah mengirim pelajar sampai ke tingkat nasional di tahun 2019. Maka itu kita bertekad ingin meningkatkan kemampuan pelajar melalui para pembimbingnya. Yang kita latih duluan tentu saja para pembimbingnya,” pungkasnya. (Adv)