Foto: Bupati Berau Sri Juniarsih

TANJUNG REDEB – Menjelang Ramadan pada Maret 2023 mendatang, Bupati Berau, Sri Juniarsih akan melakukan berbagai persiapan.

Salah satunya pemenuhan kebutuhan listrik yang diketahui sejak 10 Februari lalu mengalami pemadaman listrik bergilir dan ketersediaan sembilan bahan pokok (Sembako) di pasaran bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Berau.

“Persiapan menjelang Ramadan pastinya soal sembako kita pastikan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat se-Kabupaten Berau,” tegasnya.

Pihaknya juga akan melakukan pemantauan harga di Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD), Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Berau hingga distributor. Serta melakukan operasi pasar murah sebagai upaya untuk pengendalian inflasi.

“Untuk pemenuhan kebutuhan sembako bagi masyarakat bisa terpenuhi dan harganya pun stabil, intinya sesuai harga eceran tertinggi,” bebernya.

Sementara, terkait listrik diakui Sri, selalu menjadi masalah ketika menjelang Ramadan selalu mengalami pemadaman listrik. Bahkan, sejak 10 Februari hingga Senin (20/2/2023) pemadaman listrik bergilir terus dilakukan PLN.

Sehingga, pihaknya menegaskan akan mengupayakan pemenuhan listrik bisa dilakukan untuk masyarakat selama Ramadan. Dijelaskannya, permasalahan utama berada di bahan bakar.

Ada ketentuan teknisnya di jam-jam tertentu tidak boleh ada kegiatan batu bara, karena dinilai cukup menyedot daya listrik yang tinggi.

Itu yang nantinya perlu diatur waktunya, ketika masyarakat tidak beraktivitas, saat itulah kegiatan batu bara bisa dilakukan kembali. Sehingga, tidak ada pembebanan yang besar.

Kendati begitu, Sri menekankan kepada PLN untuk bisa melayani kebutuhan listrik di Kabupaten Berau selama Ramadan dan Syawal. Dikatakan pihak PLN mengaku siap menjaga listrik di Kabupaten Berau agar tidak padam.

Ke depan secara khusus Sri juga akan bersurat kepada PLN untuk memberikan solusi terhadap penanganan tersebut.

Sementara, Kabid Bina Usaha Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Fitriansyah menambahkan, adapun operasi pasar murah akan dilakukan pada Maret mendatang dan direncanakan pemantauan harga bersama kepala daerah beberapa hari sebelum puasa hari pertama.

Untuk saat ini diakuinya belum ada kenaikan maupun kelangkaan pangan tertentu di pasaran. Harganya masih normal semua. Namun, biasanya kenaikan akan terjadi pada jenis sayur sayuran, ayam dan daging.

“Seperti harga cabai sepertinya sudah mulai naik. Tapi untuk yang lain masih normal saja,” ungkapnya. (*)