TANJUNG REDEB – Pelayanan medis di RSUD dr Abdul Rivai, Tanjung Redeb, mendapatkan keluhan dari pasien dan viral di media sosial Facebook.

Unggahan yang diduga berasal dari akun anonim penderita bronkopneumonia itu menyebut, keluarganya terpaksa harus meminjam uang lantaran penanganan gawat darurat tidak bisa ditanggung BPJS Kesehatan.

Tak hanya itu, netizen tersebut juga mengaku kecewa karena penyakit yang dialaminya dianggap bukan dalam kategori kondisi darurat oleh dokter.

Unggahan tersebut sontak memicu ratusan komentar dan reaksi di salah satu grup Facebook lokal.

Menanggapi keluhan tersebut, Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Jusram, menegaskan, penjaminan BPJS Kesehatan hanya berlaku apabila kondisi pasien memang memenuhi kriteria kegawatdaruratan medis.

“Tapi, jika tidak sesuai dengan kriteria emergency, maka BPJS tidak bisa diklaim. Terkait penanganan emergency sebenarnya sudah disimpan di Instalasi Gawat Darurat (IGD),” katanya, Senin (28/7/2025).

Terkait keluhan pasien yang menderita bronkopneumonia, kata dia, tidak semua pasien penderitanya harus ke rumah sakit. Mereka akan dirujuk apabila hasil analisa dokter perlu penanganan lebih lanjut.

“Sesuai dengan prosedur BPJS Kesehatan, pasien disarankan untuk berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terlebih dahulu, sebelum dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) seperti rumah sakit,” jelasnya.

Dirinya juga menegaskan, pelayanan kesehatan di RSUD dr Abdul Rivai tidak mesti harus dilunasi lebih baru dilayani bagi pasien yang tidak memiliki biaya dan dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Dirinya mengingatkan kepada seluruh manajemen rumah sakit harus mengutamakan penanganan gawat darurat terlebih dahulu, sebelum memasuki urusan administrasi.

“Kami selalu berusaha melayani dulu sebelum administrasinya. Bahkan, mungkin ada yang tidak bayar setelah dilayani,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh masyarakat Berau.

Jusram pun meminta seluruh pegawai RSUD dr Abdul Rivai untuk mengedepankan empati dalam bekerja. (*)