BANGKOK – Militer Thailand memberikan penghormatan dengan mengembalikan jasad prajurit Kamboja yang gugur dalam perang ke tanah airnya.
Perang antara Thailand dan Kamboja belum berhenti. Kedua negara masih saling serang di wilayah perbatasan.
Akibat perang, sejumlah prajurit gugur dalam pertempuran. Tak terkecuali prajurit dari militer Kamboja.
Sebagai bentuk penghormatan, Militer Thailand menyerahkan 12 jasad prajurit Kamboja yang gugur itu kembali ke Kamboja.
Sebanyak 12 prajurit Kamboja itu gugur usai terlibat pertempuran di Phu Makuea.
Prosesi penyerahan jasad prajurit Kamboja itu dilakukan di pintu perbatasan Chong Sa Ngam, pada Minggu (27/7/2025) kemarin.

Dilansir media Thailand, Khaosod English, Thai Royal Army menjelaskan alasan dibalik pengembalian jasad prajurit Kamboja yang gugur kembali ke negaranya.
Salah satunya sebagai bentuk penghormatan atas prajurit yang sedang bertugas di samping itu sebagai langkah menerapkan prinsip kemanusiaan Internasional.
“Langkah ini dalam rangka mewujudkan prinsip kemanusiaan dan sebagai bentuk penghormatan atas prajurit yang gugur di medan perang,” tulis pernyataan resmi Thai Royal Army.
“Ini menunjukkan rasa penghormatan dan penghargaan kepada prajurit yang sedang menjalankan kewajibannya membela negara masing-masing,” lanjutnya.
PM Kamboja dan Thailand Bertemu di Malaysia
Sebelumnya diberitakan, Pemimpin negara Thailand dan Kamboja akan bertemu untuk kali pertama sejak perang dimulai, pertemuan dijadwalkan berlangsung di Malaysia.
Menlu Malaysia Mohamad Hasan mengungkapkan telah berbicara dengan Menlu Thailand dan Menlu Kamboja.
Dalam pembicaraan itu, Thailand dan Kamboja sepakat untuk memulai pembicaraan dengan pembahasan gencatan senjata dan jalan menuju perdamaian pertama sejak perang dimulai.
Pertemuan antara PM Kamboja Hun Manet dan Pejabat PM Thailand Phumtham Wechayachai dijadwalkan akan berlangsung di Malaysia pada Senin (28/7/2025) siang ini.
Menurut Menlu Malaysia Mohamad Hasan, kedua negara sepakat untuk dimediasi oleh Malaysia yang kini memegang kursi Ketua ASEAN tahun 2025.
Menlu Kamboja dan Menlu Thailand juga sepakat persolan di antara keduanya tidak perlu melibatkan pihak lain di luar ASEAN, seperti halnya Amerika Serikat.

“Saya telah berbicara langsung dengan menteri luar negeri dari kedua negara. Mereka sepakat tidak semestinya negara luar terlibat dalam permasalahan ini dan mereka mempercayakan Malaysia sebagai mediator,” kata Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan dikutip Beritasatu dari Bernama, Minggu (27/7/2025).
Sementara itu, Jubir Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikondet Phalangkun membenarkan pertemuan antara pemimpin sementara negaranya dengan perdana menteri Kamboja akan berlangsung pada Senin di Malaysia.
“Kami mengonfirmasi pertemuan itu benar akan dilakukan besok. Informasi lainnya belum dapat kami sampaikan,” ujarnya dalam konferensi pers di Bangkok.