BANGKOK – Sebuah video rekaman CCTV memperlihatkan pengendara motor di Thailand yang tetap berjalan santai meski diserang militer Kamboja viral di media sosial.
Seorang pengendara motor terlihat tetap santai berjalan di tengah gempuran mortir militer Kamboja.
Detik-detik pengendara motor tetap berjalan santai itu terekam dalam sebuah kamera CCTV.
Dalam video yang diunggah akun X @ThaiEnquirer menunjukkan pengendara motor itu tetap berjalan seperti biasa.
Padahal di belakangnya terlihat asap membumbung tinggi usai ledakan mortir menghantam jalanan.

Video yang viral di media sosial itu menarasikan pengendara motor itu sedang berjalan di sebuah jalan di Distrik Sangkha, Provinsi Surin.
Belakangan diketahui pengendara motor itu adalah seorang perempuan.
“Tak ada yang bisa menghentikan pengendara perempuan di Distrik Sangkha ini untuk menuju tujuannya, bahkan ledakan mortir dari militer Kamboja tak bisa menghentikannya,” tulis akun X @ThaiEnquirer.
Belum diketahui identitas pengendara motor tersebut serta bagaimana nasibnya saat ini.
Namun diketahui Provinsi Surin merupakan salah satu provinsi yang berada di daerah perbatasan Thailand dengan Kamboja.
Sampai saat ini perang antara kedua negara itu masih berlangsung meski dunia internasional mengecam dan meminta Thailand dan Kamboja melakukan gencatan senjata dan segera berdamai.
Trump Minta Thailand dan Kamboja Berdamai
Sebelumnya diberitakan, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghentikan proses negosiasi tarif kepada Thailand dan Kamboja jika kedua negara masih berperang.
Perang berkecamuk di wilayah perbatasan Thailand dan Kamboja. Kedua negara saling serang dalam tiga hari terakhir.
Upaya untuk mendamaikan dua negara tetangga itu terus dilakukan, salah satunya oleh pihak ketiga.
Sebelumnya PM Malaysia Anwar Ibrahim menghubungi pemimpin kedua negara, Malaysia yang menjadi Ketua ASEAN 2025 ini meminta kedua negara melakukan gencatan senjata dan mengutamakan dialog.

Terbaru, upaya untuk mendamaikan Thailand dan Kamboja juga dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dilansir Thai Enquirer dari laman media sosial Truth Social, Donald Trump mengaku telah menghubungi PM Kamboja Hun Manet dan Pejabat PM Thailand Phumtham Wechayachai.
Dalam pembicaraan itu, Donald Trump juga menyinggung proses negosiasi tarif yang tengah berlangsung dengan Thailand dan Kamboja.
Menurut Donald Trump, negosiasi tarif tidak akan dilanjutkan jika kedua negara memilih melanjutkan perang.
“Amerika Serikat secara kebetulan sedang membahas tarif dagang dengan kedua negara, jika kedua negara tetap berperang maka tidak ada kesepakatan soal tarif dagang,” tulis Donald Trump.
Presiden AS itu juga menyinggung potensi konflik antara India dan Pakistan yang sempat menghangat beberapa waktu lalu.
Menurut Donald Trump, dirinya hanya mencoba menyederhanakan masalah yang rumit lantaran banyak warga sipil yang menjadi korban.
“Saya hanya ingin menyederhanakan masalah kompleks,” tulisnya.
Jika gencatan senjata dan perang berhasil dihentikan, Donald Trump berjanji akan menyelesaikan negosiasi tarif dagang dengan Thailand dan Kamboja.