TANJUNG REDEB – Rencana penyediaan seragam batik khas Berau secara gratis bagi para pelajar bukan lagi sekadar wacana. Pemerintah Kabupaten Berau menunjukkan keseriusannya dengan mulai memasuki tahap formulasi dan persiapan anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2026 mendatang.
Program ini dirancang sebagai bagian dari kebijakan pendaftaran sekolah gratis untuk meringankan beban biaya pendidikan bagi para orang tua.
Kepala Dinas Pendidikan Berau, Mardiatul Idalisah, membenarkan bahwa rencana ini sudah memasuki tahap yang lebih matang. Pihaknya kini tengah melakukan perhitungan detail terkait jumlah siswa dan total anggaran yang dibutuhkan.
“Itu masuk dalam program pendaftaran sekolah gratis. Saat ini masih kita formulasikan dengan matang mulai dari perhitungan jumlah dan anggaran, dan akan mulai dianggarkan tahun depan,” terangnya beberapa waktu lalu.
Lebih dari sekadar bantuan untuk siswa, program ini juga memiliki misi ganda untuk memberdayakan ekonomi lokal. Sesuai arahan Bupati Berau, produksi seragam batik ini nantinya wajib melibatkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perajin batik di daerah.
Hal ini turut dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Eva Yunita. Menurutnya, pelibatan UMKM telah menjadi tujuan utama sejak awal rencana ini digulirkan.
“Kalau soal UMKM memang sejak awal adanya rencana ini, tujuannya adalah untuk mengangkat UMKM lokal kita. Jadi pasti para pembatik kita yang akan diberdayakan,” terangnya.
Eva menambahkan, program ini diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi para perajin batik di Berau, meniru kesuksesan program seragam batik ASN yang sudah berjalan.
“Yang pasti para UMKM ini akan kebanjiran order yang otomatis meningkatkan perekonomian mereka,” tutup Eva. (Adv/Aya)