Foto: Dirbinmas Polda Kaltim Kombes Pol Anggi Yulionto Putro

Tanjung Redeb- Dirbinmas Polda Kaltim Kombes Pol Anggie Yulianto Putro mengimbau kepada masyarakat se Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Berau, untuk menjaga persatuan dan kesatuan dan menjunjung tinggi toleransi dalam sebuah perbedaan.

Jangan sampai, kata dia, ada masyarakat yang terpengaruh dengan kejadian aksi bom bunuh diri beberapa waktu lalu, di Bandung, Jawa Barat.

Bahkan, belum lama ini, dirinya bersama seluruh tokoh agama, menggelar pertemuan, dan sama-sama menyatakan sikap bahwa semua agama mengajarkan kebaikan. Tidak ada agama yang mengajarkan keburukan, apalagi tindakan-tindakan Radikal.

“Sesuai pemahaman agama masing-masing, pasti kita diajarkan untuk saling mengasihi satu dengan yang lain. Sekalipun ada perbedaan suku, agama, dan sebagainya,” jelasnya, belum lama ini.

Dirinya juga mengatakan, sesuai dengan simbol negara Indonesia, yakni bhineka tunggal ika, walau berbeda-beda tapi tetap satu. Maka simbol itu harus dijunjung tinggi, sebagai masyarakat yang maju dan berpendidikan.

“Kita memang berbeda tapi kita memiliki satu tujuan yakni persatuan. Kekayaan Indonesia ini salah satunya adalah perbedaan tadi. Sama-sama kita jadikan Indonesia ini sangat dikagumi oleh bangsa luar dengan kuatnya persatuan kita,” ujarnya.

Disisi lain, dia juga berpesan kepada masyarakat Berau, untuk menghidupkan kembali siskamling. Agar, secara tidak langsung, potensi kejahatan yang bisa saja terjadi di sekitar dapat minimalkan.

“Ini penting. Karena budaya siskamling ini sudah mulai hilang. Makanya ini harus dikuatkan lagi, agar kita bisa menjaga lingkungan kita sendiri,” katanya.

Tidak itu saja, Mantan Kapolres Berau ini juga menyarankan seluruh masyarakat untuk rajin-rajin bersilaturahmi dengan tetangga yang ada disekitarnya. Sebab dengan cara itu, maka akan saling mengenal satu dengan yang lain.

Sehingga ketika ada orang asing yang tidak dikenal datang dan tindakannya mencurigakan, warga setempat sudah bisa mengetahuinya.

“Kemudian, tamu wajib lapor 2×24 jam juga harus digalakkan juga. Dan ini tugasnya Ketua RT setempat,” jelasnya.

Kemudian untuk peran Polri, khususnya Bhabinkamtibmas yang ada di masing-masing Polres maupun Polsek, juga harus bersinergi dengan masyarakat yang ada disekitarnya.

Karena, polisi tidak akan kuat tanpa dukungan dan bantuan masyarakat. Polisi tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga keamanan dan ketertiban suatu wilayah tanpa ada kerja sama dengan masyarakat.

“Kita sama-sama bekerja demi menjaga keamanan dan ketertiban. Tidak ada yang lebih tinggi, semua kita sama,” pungkasnya. (/).