TANJUNG REDEB-Pemkab Berau terus berjuang meredam penyebaran virus corona di Bumi Batiwakkal. Salah satunya dengan penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Aktivitas yang terbatas juga disertai pemberian bantuan sembako sebagai solusi bagi yang terdampak.
Hanya saja, penyediaan sembako untuk warga rupanya terkendala biaya. Bantuan pihak ketiga pun sangat diperlukan, terutama perusahaan yang beroperasi di Bumi Batiwakkal. Sebelumnya, Berau memiliki Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tapi kini mati suri.
“Saya tidak tahu berapa lama forum TJSL ini vakum. Tetapi yang pasti, saat ini forum itu masih vakum,” ujar Wakil Bupati Gamalis, Kamis, 22 Juli 2021.
Hal itu, dibuktikan Gamalis ketika pemerintah daerah melaksanakan rapat terkait rencana pemberian bantuan UMKM beberapa waktu lalu. Sekretaris daerah yang juga ketua forum TJSL tidak menawarkan forum tersebut. Padahal, dalam rapat juga dibahas perlunya dukungan pihak ketiga dalam menangani dampak pandemi.
“Malah saya dan Ibu Bupati yang bertanya apa kabar forum ini. Tapi tidak terjawab,” katanya.
Keberadaan forum TJSL ini diakuinya memiliki dampak yang sangat besar. Karena daerah memiliki kesempatan menggali pendanaan dari pihak ketiga melewati forum resmi.
Tetapi, jika kemudian pihak perusahaan ada yang tetap bersikukuh menyalurkan langsung dana tanggung jawab sosial ke kampung lingkar tambang atau kampung binaan, menurutnya, itu tak menjadi masalah. Akan tetapi, perusahaan diingatkan bahwa wilayah operasi bukan semata di kampung. Melainkan juga Berau secara keseluruhan.
“Bagaimana nasib Tanjung Redeb atau wilayah lain yang menerima dampak sosial atau dampak lingkungan terhadap eksplorasi sumber daya alam di Berau ini? Jadi bukan hanya fokus di wilayah sekitar tambang,” sebutnya.
Dengan adanya forum tersebut, diharapkan dana TJSL dapat terbagi rata secara proporsional. Gamalis meminta pelaku usaha memercayakan forum tersebut yang membagi nantinya. Sebab, jika pihak perusahaan yang membagi, dinilai tidak akan menjangkau daerah selain wilayah sekitar perusahaan.
TJSL yang tidak maksimal pun dinilai perlu dicari jalan keluar. Karena semua ini, menurutnya, hanya persoalan komunikasi antara daerah dengan para pelaku usaha.
“Intinya komunikasi, tidak lebih. Manfaat forum ini akan sangat besar kalau terkelola dengan benar dan tepat. Jadi, nanti saya dan Bupati mencoba mengomunikasikan lagi bersama ketua forum TJSL agar kembali diaktifkan. Karena kita butuh,” tandasnya. (*)
Editor: Bobby Lalowang