TANJUNG REDEB – Festival Budaya Bekudung Betiung di Kampung Tumbit Dayak tak hanya menjadi panggung pelestarian budaya. Acara tahunan ini juga menjadi ruang subur bagi para pelaku UMKM lokal untuk meraup untung dan memperluas jangkauan pasar.
Puluhan pelaku usaha ikut ambil bagian. Sebagian besar berasal dari Kampung Tumbit Dayak, sisanya UMKM binaan Diskoperindag Berau serta pelaku usaha dari luar daerah.
Beragam produk ditawarkan, mulai dari kerajinan tangan, anyaman, suvenir khas Dayak, hingga kuliner lokal yang menggoda selera.
“Ini juga jadi ajang memperkenalkan produk lokal, olahan kerajinan tangan, serta jajanan kuliner. Hal menarik di sini yaitu hasil kerajinan tangan yang bisa dijadikan cinderamata baik wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung pada acara ini,” ujar Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita.
Festival ini memang dirancang lebih dari sekadar tontonan budaya. Di balik panggung hiburan, ada geliat ekonomi yang bergerak. Produk-produk lokal tampil percaya diri, membangun kesadaran bahwa hasil kreasi masyarakat Berau patut diperhitungkan.
“Kami berkomitmen juga untuk terus mendorong UMKM kita semakin lebih baik lagi dan dapat meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat, terutama pelaku UMKM,” katanya.
Dari sisi kualitas, produk UMKM Berau tak kalah saing. Beberapa justru mencuri perhatian wisatawan karena kekhasannya. Produk yang sederhana, tapi mengandung nilai budaya yang kuat.
Tak hanya dari Berau, pelaku usaha dari luar daerah juga merasakan dampaknya. Salah satunya Unung, pelaku UMKM asal Samarinda yang membawa pernak-pernik khas Dayak.
“Saya mendapatkan info dari pelaksana acara festival. Saya datang jauh dari Samarinda ternyata tidak sia-sia karena pemasukan yang didapat bisa Rp10 juta. Mudahan setiap tahunnya bisa makin ramai event-event seperti ini,” ungkap Unung. (Adv/aya)