Foto: Bupati Berau Sri Juniarsih dan Disnkoperindag Berau saat sidak gudang Bulog beberapa waktu lalu

TANJUNG REDEB – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125/2022 perihal Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang akan menguasai 11 bahan pokok.

Pemerintah perlu melakukan penguasaan dan pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang pelaksanaannya dapat ditugaskan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Salah satunya yakni Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk menyimpan cadangan pangan tersebut.

Kepala Perum Bulog Berau, Muhammad Mukhlis menyebut penjelasan terkait penugasan dalam pengelolaan CPP dari pemerintah pusat masih bersifat general.

Tujuannya tentu untuk memastikan ketersediaan pangan di seluruh Kabupaten Berau.

“Kami masih menunggu arahan selanjutnya. Kami tentu siap kalau memang sudah ada perintahnya,” ungkapnya.

Disebutkannya, dalam Perpres tersebut terdapat 11 bahan pokok yang termasuk dalam jenis CPP. Yakni, beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.

“Sebagai tahap awal, penyelenggaran CPP baru mengakomodir beras, jagung dan kedelai saja,” ungkapnya.

Sementara, yang sudah berjalan baru di wilayah Bulog Kaltim. Yakni untuk beras dan kedelai. Sedangkan, Bulog Berau selama ini konsisten untuk menyimpan cadangan pangan beras. Pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Pangan Berau untuk menyimpan beras tersebut.

“Stok yang kita kelola dari kerja sama ada 68 ton beras. Sedangkan, secara keseluruhan total stok kami sebanyak 125 ton beras,” sebutnya.

“Diperkirakan stok tersebut sampai pertengahan tahun 2023 mendatang. Karena kami akan terus menyerap beras lokal Berau dari Kampung Buyung-buyung sebagai produsen beras Aparatur Sipil Negara (ASN) selama ini,” lanjutnya.

Lanjutnya, khusus kedelai masih terbatas di wilayah Kota Balikpapan dan Samarinda. Sebab, kedelai harus melalui Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti).

“Dan di Berau sendiri belum ada. Jadi kami belum bisa mengakomodir kedelai,” paparnya.

Kendati demikian, pihaknya optimistis bisa menyimpan cadangan pangan jenis jagung. Lantaran, tanaman jagung di Kabupaten Berau sangat potensial. Bahkan, menyuplai sebagian besar kebutuhan jagung di Kaltim.

“Semoga bisa segera terealisasi untuk jagung,” harapnya.

Adapun kapasitas gudang Bulog Berau dikatakan Mukhlis cukup besar dan menurutnya sudah cukup untuk menampung jagung yang ada. Yakni, memiliki kapasitas sebanyak 2.000 ton. (*)