Foto: Anggota DPRD Kaltim Makmur HAPK
TANJUNG REDEB, – Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK menyatakan keterlambatan pekerjaan perbaikan Jembatan Sambaliung bukan karena Pemprov tidak siap. Tetapi, komitmen awal antara Pemkab Berau dan Pemprov Kaltim, tidak berjalan sesuai rencana. Masing-masing memiliki tanggung jawab sesuai tupoksinya.
Pemkab Berau membantu memfasilitasi kapal penyeberangan ketika jembatan Sambaliung ditutup. Namun faktanya, kapal yang diperisiapkan untuk penyeberangan belum terlalu siap.
“Kenyataannya komitmen itu tidak jalan. Ini kan sementara saja, apa iya harus bersurat Kementerian Perhubungan minta izin. Penggunaan kapal ini, kan bukan permanen. Terpenting bisa menjaga keamanan dan keselamatan penumpangnya,” tuturnya.
Seharusnya Pemkab lebih pro aktif. Ia juga menekankan jangan pemerintah daerah terus berdalih bukan ranahnya atau kewenangan kepala daerah.
“Saya sering sampaikan, kalau pekerjaan yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu harus diutamakan. Apapun kebijakan pemerintah provinsi dan pusat itu harus didukung penuh,” ujarnya.
Jika kemudian ada sesuatu yang menjadi kendala, maka pemerintah kabupaten dalam hal ini Berau, harus paling terdepan untuk menyelesaikannya.
“Diminta dan tidak diminta, yang namanya kegiatan yang menyangkut kepentingan rakyat Berau, sepenuhnya tanggungjawab pemerintah kabupaten,” jelasnya.
Makmur mengaku kecewa. Menurutnya, diundurnya jembatan tersebut karena adanya kelalaian. Sementara masyarakat sudah mendukung penuh penutupan jembatan tersebut.
“Saya sudah sering ingatkan sejak jauh hari untuk benar-benar menjalankan komitmen. Apalagi jembatan Sambaliung ini adalah satu-satunya akses yang bisa dilalui kendaraan,” katanya.
Dirinya berharap, sebelum diperbaiki, jembatan tersebut lebih dulu diaudit, dan dihitung tonasenya. Karena menurut Makmur, semakin diundurnya jembatan tersebut, maka konsekuensi yang ditimbulkan bertambah besar, bagi keselamatan masyarakat Berau.
“Ini juga harus dipikirkan bersama. Sama-sama kita jaga komitmen awal. Agar jembatan ini dapat segera diperbaiki,” pungkasnya (*)