Foto: Bupati Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Gamalis
TANJUNG REDEB- Merespon tawaran kedua kali dari Gubernur Kaltara agar Berau bergabung dengan Provinsi ke 34 itu, Bupati Berau Sri Juniarsih menyambut dengan santai. Ia membiarkan semuanya mengalir dan berproses, namun tetap mempertimbangkan keuntungan apa saja yang akan didapat dan kerugiannya apa saja.
“Sementara itu biarkan semua berproses. Kita lihat saja,” jelasnya.
Sementara Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan, terkait permintaan Gubernur Kaltara, serta mempertimbangkan saran dari mantan bupati Berau Makmur HAPK. Pihaknya akan segera dibentuk tim percepatan untuk menimbang untuk ruginya.
Namun dikatakannya, suara ajakan itu tentu harus didengar, dan kemudian bagaimana respon masyarakat di Kabupaten Berau, serta Provinsi Kaltim.
“Berau bisa dikatakan anak dari Provinsi Kaltim. Dan kawan-kawan di Kaltara, juga harus ada hubungan ke Provinsi Kaltim juga. Kalau Berau sendiri yang memutuskan, tentu kurang bagus,”ucapnya.
Makanya, dia menyebut saran dari mantan Bupati Makmur HAPK terkait pembentukan tim menjadi ide yang cukup baik. Karena akan banyak hal yang harus dibahas. Tidak mudah untuk pindah begitu saja.
“Jadi harus ada tim khusus dulu untuk mengkajinya. Karena ini tentu tidak akan mudah,” jelasnya.
Namun ketika ditanya, apakah memungkinkan Berau mengajukan persyaratan jika ingin bergabung dengan Kaltara. Gamalis menyebut, bisa saja itu dilakukan.
“Seperti usulan dulu, salah satunya dengan ibu kota Kaltara dipindahkan ke Berau. Kalau sekarang, itu yang mau dibahas. Tergantung dari keinginan masyarakat Berau,” tuturnya.
Tapi, kalau masyarakat Berau setuju. Kita lakukan sesuai dengan keinginan masyarakat. Tapi syaratnya, harus ibu kota Kaltara di Kabupaten Berau.
“Itu kalau masyarakat setuju. Karena semua kami serahkan kepada masyarakat Kabupaten Berau,” pungkasnya. (/)