Foto: Joko Wahyudi saat berada di Booth miliknya di kawasan kuliner tepian Gunung Tabur

GUNUNG TABUR,- Sosok Ayah sebagai kepala keluarga memegang tanggung jawab besar untuk menghidupi keluarganya. Seperti halnya yang dijalani Joko Wahyudi, salah satu pedagang yang berjualan di Tepian Basinang Gunung Tabur. Prinsip kerja keras dan pantang menyerah selalu dia jadikan pegangan. Kini, berkat kegigihan usahanya, Joko bisa menguliahkan anaknya di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Kalimantan Timur.

Joko Wahyudi merupakan warga Gunung Tabur. Di usianya yang ke 51, ia masih gigih berdagang dibantu istrinya Wahyuni Misone Juniani (50). Sejak 2015 mulai merintis UMKM miliknya di bantaran Tepian Basinang, tak jauh dari museum Kesultanan Gunung Tabur di RT 01, Kelurahan Gunung Tabur.

Saat itu, rombongnya masih berupa meja dan dipayungi terpal. Itu adalah usaha satu-satunya yang menjadi sumber pemasukan utama bagi keluarganya. Jangan tanya perjuangannya. Demi mengumpulkan rupiah per rupiah, kehujanan dan kepanasan tak jadi masalah. Asal ketika pulang, dapat penghasilan. Meskipun tidak seberapa.

Joko juga menceritakan, saat hujan, kadang dirinya harus berteduh di tempat lain. Jualannya, tentu saja basah. Tapi ada juga yang diamankan untuk menghindari dari hujan. Pengunjungnya langsung bubar dan pulang.

Cuaca panas, sudah pasti pengunjung tidak betah berlama-lama bersantai di rombongnya. Meskipun hari sudah semakin sore. Namun dirinya enggan menyerah. Jika tidak berdagang, tidak ada pemasukan lain.

Joko memiliki dua anak semuanya laki-laki. Sekarang, anak pertama sudah menikah, dan terakhir tengah menempuh kuliah. Jika tak ada halangan, Desember nanti sudah wisuda.

“Dia bisa kuliah sampai sekarang berkat dagangan ini. Dan Alhamdulillah, meskipun hasilnya tidak banyak, tapi bisa membiayai anak kami kuliah,” terang Joko.

Joko, merupakan salah satu penerima manfaat booth UMKM sumbangsih PT Berau Coal yang diberikan sekitar tahun lalu. Dirinya mengaku, sejak berdagang di tahun 2015 hinggi kini telah mengalami banyak perubahan, terutama setelah adanya bantuan dari PT Berau Coal.

Bahkan, yang dulunya dia berdagang kerap mencari tempat berteduh ketika hujan namun sekarang rombongnya sudah bisa menjadi tempat berteduh dengan nyaman dari hujan dan panas.

“Alhamdulillah. Sekarang kalau hujan kami tinggal masuk ke dalam booth dan ini sangat membantu aktivitas kami berdagang,” ujarnya.

Menurutnya, sangat jauh perbedaan waktu dirinya membuka usaha itu dengan kondisi sekarang. Saat ini, pengelolaan PKL di Tepian Basinang sudah jauh lebih tertata oleh Kelurahan Gunung Tabur. Apalagi, banyak event yang diselenggarakan di sekitar Tepian Basinang, juga turut membantu para pelaku UMKM, termasuk dirinya.

“Penataannya diatur oleh kelurahan. Bahkan, saya juga dipercaya untuk menjadi ketua Pedagang Kaki Lima di sini. Dampaknya pun juga bagus bagi kami di sini. Terutama lebih rapi dan tertata,” jelasnya.

Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kelurahan Gunung Tabur yang telah memberinya kesempatan berdagang di tepian tersebut, serta PT Berau Coal yang memberikan bantuan booth untuk tempatnya berjualan.

“Kami sangat berterimakasih kepada Berau Coal da Kelurahan Gunung Tabur, atas dukungannya selama ini kepada kami,” tuturnya.

Kini, dengan dukungan Berau Coal dagangannya menjadi lebih rapi. Dan cukup banyak pengunjung yang datang. Omsetnya pun sekarang sudah jauh lebih lumayan dibanding sebelumnya.

Sekarang, dirinya merasa jauh lebih nyaman berdagang di sana. Ketimbang mencari pekerjaan lain. Apalagi di tengah umurnya yang sudah berkepala 5 ini, juga sudah tidak memungkinkan baginya bekerja di sebuah perusahaan.

“Saat membuka dagangan ini, juga saya tidak memiliki pekerjaan lain. Ya itu karena faktor umur. Beruntung, sedikit demi sedikit dagangan kami memperoleh keuntungan. Dan bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari, memutar modal, hingga menguliahkan anak,” jelasnya.

Apalagi, dengan penataan yang dilakukan Pemerintah Kelurahan Gunung Tabur, yang menjadikan Tepian Basinang menjadi kawasan wisata kuliner. Di mana setiap pedagang, harus ditata mulai dari kerapihan, penempatan, hingga penerapan protokol kesehatan.

“Sekarang sudah jauh lebih baik. Saya rasakan sendiri, kalau dulu sedikit semrawut, sekarang sudah bagus dan rapi. Banyak pengunjung juga yang datang,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Lurah Gunung Tabur, Rudi Yanto mengatakan, sejak menjabat 5 bulan lalu, pihaknya langsung melakukan penataan pedagang di sekitar Tepian Basinang dengan bersurat ke Bupati Berau melalui Camat Gunung Tabur. Sebab, kawasan yang ditempati pedagang merupakan kawasan hijau.

Di dalam surat itu, dia meminta, agar tepian itu dapat dijadikan kawasan wisata kuliner, dan pedagang di sana dapat diberdayakan dengan baik.

“Pedagang di sini juga dapat diajak kerja sama. Bahkan saat kami undang beberapa kali untuk rapat, mereka selalu hadir. Mereka mau kami tata. Dan sekarang jauh lebih baik,” tuturnya.

Dia juga menyebut, awalnya pedagang di sana tidak memiliki tempat berteduh, dan rombong yang digunakan juga terlihat tidak memadai. Beruntung saat itu, PT Berau Coal hadir untuk memberikan bantuan booth UMKM kepada pedagang di Tepian Basinang.

Tujuannya, selain memberikan rasa aman bagi dagangan dan pedagangnya itu sendiri, visual pelaku UMKM di sana juga menjadi lebih rapi, dan menarik. Apalagi, kawasan wisata itu, juga akan dipadukan dengan Pasar Barambang.

Bahkan, panitianya juga sudah dibentuk dan disusun, tinggal menunggu action di lapangan. Dengan harapan, dapat menumbuhkan ekonomi bagi para pelaku UMKM. Termasuk pedagang di wilayah tepian basinang. Ditambah event kearifan lokal mingguan di sekitar tepian.

“Dengan harapan ekonomi masyarakat di sini dapat terus tumbuh dan meningkat,” jelasnya.

Tidak lupa dirinya juga mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Berau Coal yang selalu hadir membantu warganya. Dia juga berharap, Berau Coal dapat terus memberinya perhatiannya kepada masyarakatnya. Terutama dalam membina pedagang di sekitar Tepian Basinang.

“Kami juga sangat mengapresiasi Berau Coal. Kehadiran mereka dengan program pemberdayaan, sangat membantu warga kami. Salah satunya pedagang di kawasan kuliner wisata di Tepian Basinang ini,” terangnya.

Dihubungi terpisah, Manager Community Development PT Berau Coal, Hikmawaty menerangkan, bantuan booth UMKM diberikan sebagai bentuk dukungan PT Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal (YDBBC), yang sejalan dengan program Kelurahan Gunung Tabur dalam memberdayakan masyarakat di sekitar Tepian Basinang.

Dijelaskannya, dukungan Booth UMKM yang diberi nama Berau Ciptausaha, itu berawal dari upaya PT Berau Coal untuk mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Berau, khususnya di Kelurahan Gunung Tabur.

“Kami sangat bersyukur dapat membantu mereka dengan booth Berau Ciptausaha. Sudah kurang lebih setahun ini kami serahkan, dan benar-benar berdampak terhadap penghasilan mereka,” jelasnya

PT Berau Coal kata dia, terus mendorong menciptakan lingkungan yang bersih, sesuai dengan konsep pengembangan masyarakat. Tidak hanya memberikan bantuan 30 booth, pihaknya ke depan, akan membantu melengkapi fasilitas prokes bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau dan kelurahan. Seperti toilet umum hingga tempat sampah.