Foto: Jembatan Sambaliung
TANJUNG REDEB, – Keterlambatan dan ketidakpastian jadwal perbaikan jembatan sambaliung di soroti M Ichsan Rapi, sekretaris Anggota Komisi III DPRD Berau. Ia tegaskan, DPUPR Kaltim, untuk memastikan kekuatan jembatan tersebut apabila sudah diperbaiki.
Dengan pertimbangan, jika tidak bertahan lama, maja diharapkan anggaran itu lebih baik dialihkan untuk pembangunan jembatan Kelay 3.
“Lebih baik seperti itu,” ungkapnya, kemarin.
Pria akrab disapa Daeng Iccang ini mengungkapkan, sudah banyak keresahan yang disampaikan. Bahkan, tidak sedikit warga yang tinggal di Sambaliung, memilih pindah sementara ke Tanjung Redeb, agar tidak terlambat menuju tempatnya bekerja jika jembatan ditutup.
“Belum lagi anak sekolah juga ribut. Ada yang sudah mau sekolah online, ada yang tidak. Dan ini terus menjadi pertanyaan di tengah masyarakat. Sementara, hingga dekat November belum ada kejelasan kapan ditutup,” Jelasnya.
Di sisi lain, dirinya juga mempertanyakan keberadaan kapal LCT dan tambangan yang memuat kendaraan dan manusia menyeberangi sungai kelay. Baik yang ingin pergi ke Tanjung Redeb, maupun ke Sambaliung.
“Apalagi dermaga di depan perpustakaan itu, kemiringan juga membahayakan pengendara motor. Saya sendiri, kalau anak saya diikutkan di sana, saya harus tahu dulu, siapa yang bertanggungjawab penuh akan keselamatan mereka,”sebut politisi Gerindra ini.b
Dirinya juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Berau, untuk benar-benar menjaga keamanan dan keselamatan penumpang saat melakukannya penyeberangan. Terkait rencana penutupan yang selalu molor, dia menyebut bisa jadi persiapan belum maksimal, dan segera mengebut apa kekurangannya.
Dia juga, meminta agar Pemkab Berau, agar dapat segera merealisasikan pembangunan jembatan Kelay III, yang sudah lama direncanakan. Terlebih, jika perbaikan tidak dilakukan hingga November, bisa jadi anggaran yang sudah disediakan untuk perbaikan jembatan, akan dikembalikan ke Pemprov Kaltim.
“Ini kan proyek tahun tunggal, dan Desember harus sudah selesai. Sementara, ini kan sudah pekan ketiga Oktober. Kalau tidak memungkinkan dikerjakan karena mepetnya waktu, bisa saja kembali dananya. Dari pada setengah-setengah perbaikannya,” pungkasnya.(*)