Foto: Pengerjaan Stadion Mini Olympic Teluk Bayur terus dikebut penyelesaianya

TANJUNG REDEB, – Akibat keterbatasan anggaran, fasilitas penunjang stadion mini olympic Teluk Bayur berupa lahan parkir tidak dapat diaspal keseluruhan. Anggaran yang diajukan untuk pengaspalan tidak dipenuhi keseluruhan. Hal itu disampaikan Sekretaris DPUPR Berau, Ismianto.

Anggaran Rp 12 miliar yang diusulkan di dana hibah PB Porprov Kaltim 2022, untuk aspal lahan parkir, hanya dipenuhi sebesar Rp 9,5 miliar.

“Hanya 70 persen saja yang bisa diaspal. Karena terbatasnya anggaran,” jelasnya.

Anggaran Rp 12 miliar itu dihitung dengan luasan areal yang mampu menampung 10 unit bus, 110 mobil penumpang, dan 200 unit kendaraan roda dua. Sementara, jika anggaran peningkatan lahan parkir dari dana hibah PB Porprov hanya sekira Rp 9,5 miliar, hanya mampu menampung kendaraan yakni 10 bis, 50 mobil penumpang, dan 100 unit motor.

“Tapi kalau dipaksakan jalan masuk menuju stadion menjadi tempat parkir, itu bisa dua kali lipat. Jadi dengan Rp 9,5 miliar itu hanya bisa menyelesaikan 70 persen dari total 1,2 hektar lahan. Sementara 30 persen sisanya diselesaikan ketika ada anggaran,” ujarnya.

Pihaknya masih menunggu petunjuk dari surat keputusan (SK) penunjukan langsung, agar proyeknya dapat segera dilelang cepat menggunakan e-tendering. Terlebih proyeknya juga dimasuk dalam proyek khusus.

Ditanya dengan waktu tersisa, Adapun waktu yang saat ini tersisa, ia memyebutkan pihaknya akan berupaya maksimal. Hanya kata dia, jika pelaksanaannya di bulan Desember pihaknya memiliki cukup waktu dalam menyelesaikan peningkatan lahan parkir.

“Tapi kalau tetap digelar pada November nanti, memang agak mepet. Tapi kami upayakan bisa diselesaikan sesuai dengan anggaran yang ada,” jelasnya.

Sementara untuk venue sepatu roda yang dibangun di sekitar kolam renang Kakaban Aquatic, juga tengah berproses. Adapun estimasi selesai pekerjaannya, sekira bulan Desember. Untuk anggaran penyelesaian sepatu roda Rp 2,6 miliar dari dana hibah PB Porprov dari total Rp 3,7 miliar.

“Awalnya venue itu dibangun menggunakan dana APBD Berau murni 2022 sekira Rp 1,1 miliar, tapi itu belum selesai. Nah sekarang ditambah dana dari PB Porprov Rp 2,6 miliar. Itu selesai tahun ini,” katanya.

“Kami juga sudah koordinasi dengan berbagai pihak termasuk LKPP. Dasar hukumnya kan e-tandering, lalu kami minta pendampinhan dari Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) dan Inspektorat,” jelasnya.

Jika anggaran yang kurang tidak bisa terakomodir tahun ini, dirinya berharap, di anggaran tahun depan dapat diwujudkan. Bisa saja di stadion tersebut digelar beberapa event keramaian, atau event-event olahraga lainnya. (*)