Foto: Bupati Berau Sri Juniarsih berikan sertifikat kepada peserta workshop di malam penutupan, Kamis (20/10/2022) malam.
TANJUNG REDEB- Setelah melaksanakan kegiatan Workshop jurnalis yang dimulai pada Selasa (18/10/2022), akhirnya, Kamis (20/10/2022) malam, secara resmi kegiatan itu ditutup oleh Bupati Berau Sri Juniarsih di Pulau Maratua.
Acara penutupan workshop itu juga dihadiri oleh Camat Maratua Arianto, seluruh penguji dari (Persatuan Wartawan Indonssia) PWI pusat, serta seluruh peserta workshop jurnalis dan seluruh sataf Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setkab Berau. Dalam acara itu juga, secara simbolis Bupati Berau memberikan sertifikat kepada dua peserta workshop.
Dalam sambutannya, Bupati Berau mengapresiasi seluruh peserta workshop yang hadir di Pulau Maratua. Disampaikannya, meskipun kegiatan sudah selesai dilaksanakan, namun apa ilmu jurnalistik yang didapatkan selama workshop dapat diterapkan dalam pembuatan berita dan informasi sesuai dengan kaidah ke jurnalistikan.
“Saya sangat yakin jurnalis di Berau itu mumpuni, kritis dan profesional. Kami atas nama pemerintah daerah, sangat mendukung penuh aktivitas jurnalistik di Kabupaten Berau,” katanya.
Menurutnya, selama menjadi kepala daerah, hubungan baik antara dirinya selaku Bupati Berau dengan seluruh jurnalis di Bumi Batiwakkal terus terjalin. Tanpa bantuan dan peran jurnalis di Berau, maka informasi tentang pencapaian pembangunan dan prestasi yang diraih Pemkab Berau tidak akan sampai kepada masyarakat.
Artinya kata Sri, peran media sangat besar dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan pembangunan daerah, serta membantu meningkatkan SDM masyarakat di Bumi Batiwakkal.
“Pemerintah daera dan jurnalis ini sudah seperti mutualisme simbiosis. Kami butuh media, dan media juga sebaliknya. Saya berharap, hubungan baik ini, dapat terus terjalin kedepan,” jelasnya.
Kendati demikian, dirinya juga berpesan kepada seluruh jurnalis di Kabupaten Berau, khususnya peserta workshop, untuk selalu memberikan informasi yang sifatnya membangun, dan tidak membuat informasi yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan warga Bumi Batiwakkal.
Saat ini, Berau sudah cukup terkenal dengan warganya yang beraneka ragam, multi kultur dari sabang sampai merauke. Semuanya hidup berdampingan dengan semangat ke gotong-royongan.
“Mari sama-sama kita ciptakan Berau yang kondusif dengan informasi yang diberikan,” Imbaunya.
Sementara itu, salah satu penguji dalam kegiatan workshop yang dilaksanakan selama 3 hari itu, Fathur menyebut, dari 16 peserta jurnalis, 14 dinyatakan kompeten. Adapun dua peserta lainnya, belum kompeten.
Bagi peserta yang belum dinyatakan kompeten, diharapkannya untuk tidak berkecil hati. Karena masih ada kesempatan memperbaikinya di tahun berikutnya.
“Adapun bagi dinyatakan kompeten, dapat menjalankan kaidah jurnalistik dalam setiap memberitakan informasi,” pungkasnya.