TANJUNG REDEB-Masuknya Berau ke daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, menjadi perhatian Polda Kaltim. Direktur Samapta (Dirsamapta) Polda Kaltim, Kombes Pol Edi Suswanto, bertandang ke Bumi Batiwakkal guna memastikan pembatasan di Berau diberlakukan maksimal.
Pada kesempatan itu pula, Bupati Berau, Sri Juniarsih, didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Berau melakukan peninjauan di beberapa posko Satgas Covid-19 tingkat kelurahan.
Sri Juniarsih mengatakan, kedatangan tim Polda Kaltim ke Berau untuk melihat beberapa tempat yang saat ini menjadi epicentrum penyebaran Covid-19. Beberapa kecamatan didatangi adalah Tanjung Redeb, Gunung Tabur, dan Sambaliung.
“Kami juga tadi melakukan pemantauan di perbatasan Berau-Bulungan untuk memastikan yustisi berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dikatakannya, tidak ada kendala dalam peninjauan dan ada wejangan juga untuk nakes, jalur masuk udara, laut, dan darat harus diantisipasi karena Berau kasusnya masih tinggi. “Itu akan kami terima, dan semoga bisa jadi perhatian bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirsamapta Polda Kaltim, Kombes Pol Edi Suswanto mengatakan, supervisi PPKM darurat yang dilakukannya adalah atas instruksi Mendagri yang keluar beberapa waktu lalu. Berau ditetapkan sebagai Kabupaten di luar Jawa-Bali menerapkan PPKM darurat, mengikut Bontang dan Balikpapan.
Penetapan itu melalui asesmen, mulai keterisian tempat tidur, hingga angka terkonfirmasi setiap hari. “Intinya memastikan instruksi menteri sudah dilaksanakan dengan segala sumber daya yang ada, dilihat ada pos penyekatannya di perbatasan, bupati dibantu dandim dan kapolres apakah sudah optimal pelaksanaannya,” ungkapnya.
Lanjutnya, harus terus diberdayakan semua elemen yang ada. Karena dengan jumlah penduduk sekira 250 ribu jiwa dan ratenya cukup tinggi. Perlu kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
“Terakhir, harus sinergi dengan semua elemen,” tandasnya. (*)
Editor: Bobby Lalowang