SAMARINDA – Sebanyak 65.004 siswa baru SMA, SMK, dan SLB se-Kalimantan Timur akan menyambut tahun ajaran baru dengan perlengkapan sekolah serba baru. Pemerintah Provinsi Kaltim menjanjikan pembagian seragam nasional, seragam pramuka, sepatu, dan tas secara gratis.

Bantuan ini mencakup 447 sekolah negeri dan swasta di seluruh kabupaten/kota. Namun di balik kabar baik ini, perbincangan publik tak berhenti pada soal sepatu dan tas. Pertanyaan yang muncul justru lebih mendasar: seberapa jauh bantuan semacam ini menjangkau kualitas pembelajaran?

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Rahmat Ramadhan, menyebut bantuan akan diberikan kepada semua siswa baru yang resmi diterima dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2025/2026.

“Bantuan ini diberikan kepada seluruh siswa yang dinyatakan diterima sebagai murid baru di berbagai satuan pendidikan di Kaltim,” ujar Rahmat, dilansir Antara Selasa (3/6/2025).

Distribusi perlengkapan sekolah akan dilakukan langsung melalui sekolah masing-masing, setelah seluruh proses PPDB rampung. Kebijakan ini, menurut Rahmat, diharapkan mampu meringankan beban ekonomi keluarga sekaligus memberikan semangat baru bagi siswa sejak hari pertama sekolah.

Namun seragam gratis hanyalah sebagian kecil dari total anggaran pendidikan yang dikucurkan. Tahun ini, Pemprov Kaltim menggelontorkan Rp700 miliar dari APBD 2025 untuk sektor pendidikan. Anggaran tersebut digunakan tak hanya untuk seragam, tetapi juga untuk Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) dan insentif guru.

“Anggaran seragam masih dalam tahap penyusunan. Tapi untuk BOSP sudah jelas penggunaannya, mulai dari bantuan ke siswa dan sekolah, hingga peningkatan kualitas guru melalui pelatihan pengembangan kompetensi,” kata Rahmat.

Salah satu perubahan yang dijanjikan adalah pembebasan biaya kegiatan ekstrakurikuler. Selama ini kegiatan non-akademik seperti pramuka, olahraga, atau seni kerap menyisakan pungutan tambahan. Kini, kata Rahmat, semua bisa diakses siswa tanpa dipungut biaya.

Namun tetap ada ganjalan. Publik mempertanyakan apakah program seperti ini hanya menjawab sisi simbolik pendidikan atau benar-benar menyasar akar persoalan seperti ketimpangan kualitas pengajaran, rasio guru dan siswa, hingga fasilitas belajar yang timpang antarwilayah.

Di sisi lain, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim juga telah menetapkan jadwal resmi PPDB. Berdasarkan surat edaran nomor 400.3.8/11857/Disdikbud.IV/2025, pendaftaran tahap I berlangsung pada 16–19 Juni 2025, mencakup jalur domisili prioritas, afirmasi, prestasi, mutasi tugas orang tua/wali, serta anak kandung guru dan tenaga kependidikan.

Tahap II digelar pada 23–26 Juni. Hasil seleksi tahap I diumumkan pada 20 Juni, sementara tahap II diumumkan 30 Juni. Siswa yang lolos akan melakukan daftar ulang 1–3 Juli. Tahun ajaran baru SMA/SMK dijadwalkan dimulai pada 14 Juli 2025. (*)