Foto: DPUPR bangun tempat peyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat 2020 lalu

TANJUNG REDEB,- Sejumlah program kerja sinergi beberapa OPD penanganan stunting dilaksanakan. Salah satunya oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).  Saat ini tengah membangun 505 unit sanitasi yang tersebar di 6 Kampung. 

Kepala DPUPR Berau, Taupan Madjid melalui Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, DPUPR Berau, Radite Hari Soeryo mengatakan, saat ini ada pengerjaan pembangunan sanitasi itu bersumber dari Alokasi Dana Khusus (DAK) senilai Rp 3.802.250.000.

Pembangunan sanitasi tersebut kata dia, berupa safety tank untuk sanitasi lingkungan lebih bersih. Setiap rumah diberi bantuan 1 safety tank dengan pola skema swakelola. Program tersebut mulai berjalan sejak 16 Mei dan ditarget selesai pada 6 November mendatang. 

“Jadi semua penerima manfaat yang mengerjakan. Agar, rasa tanggungjawab untuk memilikinya juga tinggi.Kami dari DPUPR, hanya melakukan verifikasi lapangan, serta cek laporan keuangannya setelah sanitasi sudah rampung,” jelasnya.

Program sanitasi ini bentuk dukungan terhadap  program percepatan penanganan stunting.

Diterangkannya juga, 505 unit sanitasi yang dibangun disebar di 6 kampung, yakni di Tepian Buah sebanyak 88 unit, Siduung Indah 59 unit, Labanan Jaya 89 unit, Bukit Makmur di Kecamatan Segah 92 unit, Pegat Bukur 88 unit, dan Kampung Birang 89 unit. 

Dengan jumlah  sanitasi yang dibangun saat ini masih kurang. Sebab, masih banyak masyarakat di kampung-kampung lain, juga membutuhkan sanitasi yang layak. 

“Masih kurang, karena masih banyak yang belum memiliki sanitasi yang layak. Tapi, akan kami upayakan pemenuhannya, apabila anggaran tersedia,” tuturnya. 

Untuk itu kata Radite, program pembangunan sanitasi yang layak, menjadi prioritas Pemkab Berau, untuk membantu mencegah terjadinya stunting. DPUPR Berau juga, terus melakukan perluasan jaringan air bersih di berbagai wilayah, guna menekan tingginya angka stunting. 

“Stunting ini tidak hanya dipengaruhi oleh air bersih saja, tetapi kelayakan sanitasi di wilayah itu sendiri. Makanya, dengan adanya sanitasi yang layak, dan perluasan  air bersih setidaknya dapat mengurangi potensi stunting,” pungkasnya. (*)