Foto: Ketua KONI Berau Al-Hamid
TANJUNG REDEB,- Disisa waktu terakhir penetapan jumlah cabor untuk Porprov November mendatang, Pengurus KONI Berau berharap masih ada penambahan Cabor. Saat ini tersiar kabar ada penambahan jumlah Cabor dari 36 menjadi 45 cabor. Padahal ada 63 Cabor yang umum dalam perhelatan tersebut.
Ketua KONI Berau, Al Hamid menyebutkan, masih ada cabor yang berpeluang mendulang medali yang belum terakomodir di 45 cabor yang akan ditandingkan di Porprov Kaltim 2022 itu.
Al Hamid mengaku sudah bertemu dengan Ketua PB Porprov yang juga bupati Berau, Sri Juniarsih, agar apa yang mereka harapkan dapat terakomodir.
“Kami sangat berharap, Ketua PB Porprov, memberikan lagi kesempatan untuk menambah Cabor yang ditandingkan di Porprov pada November mendatang,” ungkapnya.
Mengingat ada kerja keras dari pengurus Cabor serta atlet-atlet lainnya dalam mempersiapkan diri menjelang Porprov, 2022. Jika sampai tidak masuk dalam daftar yang dipertandingkan akan menjadi kekecewaan besar serta bisa menimbulkan riak.
Sebab tidak hanya waktu dan tenaga bahkan sudah berkorban dana atau biaya agar bisa masuk dalam daftar cabor yang ditandingkan di Porprov nanti. Hal ini juga kata dia, harus jadi pertimbangan agar bisa terakomodir.
“Saya kira, masih ada peluang untuk penambahan itu, semoga saja bisa direalisasikan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Ii KONI Berau, La Ode Ilyas menambahkan, pada 21 Juli nanti, akan dilakukan pleno penetapan jumlah cabor di Kabupaten Berau. Akan dihadiri oleh Ketua KONI Kaltim, dan perwakilan dari pengurus KONI kabupaten/kota di Kaltim.
Namun, akan rapat koordinasi sebelumnya yang dilakukan pada 20 Juli (hari ini) bersama KONI Kaltim. Memang, jika melihat peluang dari penambahan Cabor tentu masih ada, namun itu semua bergantung pada keputusan Ketua PB Porprov VII Kaltim, yakni Bupati Berau, Sri Juniarsih.
“Kami tentu berharap kepada Ketua PB dapat menambah cabor yang sudah ada. Ini juga dilakukan untuk tetap menjaga semangat olahraga yang dimiliki para atlet-atlet kita di Berau,” pungkasnya. (*)