TANJUNG REDEB – Ramadan adalah bulan yang selalu dinantikan oleh seluruh umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh.
Namun, penyakit yang mengganggu pencernaan seperti maag, dan asam lambung atau GERD selalu menjadi momok yang cukup menakutkan bagi sejumlah orang yang menjalani ibadah puasa.
Dokter spesialis gizi dari RSUD Abdul Rivai, Nevi Dwi Handayani mengingatkan bahwa ibadah puasa Ramadan tetap dapat dijalani oleh para penderita penyakit asam lambung dengan beberapa catatan.
“Bagi penderita penyakit pencernaan tetap masih bisa menjalankan ibadah puasa,” jelas Nevi saat ditemui Berauterkini.co.id di ruang kerjanya belum lama ini.
Rasa tidak nyaman itu, dikatakan Nevi biasanya hanya terjadi tujuh hingga sepuluh hari di awal puasa, di hari berikutnya kondisi tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa memerlukan bantuan obat.
“Biasanya sangat terasa itu di awal puasa, karena tubuhnya masih beradaptasi,” tuturnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti menghindari makanan pedas dan asam saat sahur maupun berbuka.
“Selain hindari makanan pedas dan asam, habis makan jangan langsung tiduran. Kemudian hindari minuman bersoda,” bebernya.
Makanan berjenis clean food seperti sayur yang direbus atau protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur. Pasalnya, makanan yang berlemak, pedas serta asam hanya akan memperburuk kondisi lambung.
“Makanan ringan atau jenis minuman manis rendah lemak bisa jadi pilihan menu berbuka,” tandasnya.(*)