Foto: Penyakuran mesin perahu nelayan di Tumbit Dayak 2021 lalu
TANJUNG REDEB – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau meminta Pemerintah daerah khususnya Dinas Perikanan Berau untuk bisa lebih selektif dalam mendata calon penerima bantuan.
Dikatakan anggota Komisi II DPRD Berau Elita Herlina,banyak kelompok nelayan yang masuk dalam wilayah pemilihannya. Meminta agar pembagian bantuan alat kelautan seperti mesin kapal dan alat menangkap ikan dapat dibagikan dengan merata.
Kata mereka, selama ini banyak kelompok nelayan penerima bantuan berlipat lipat, padahal banyak kelompok lain yang belum menerima.
“Seharusnya dinas itu harus mendata dengan teliti. Kalau nanti ada bantuan dari pemerintah mulai dari pusat, provinsi dan kabupaten itu tidak tumpang terjadi tindih dalam memberikan bantuan kepada kelompok nelayan di Berau,”ujarnya Senin (18/07/2022)
Yang dimaksud dengan tidak tumpang tindih kata Elita yakni, bagi kelompok nelayan yang sudah menerima bantuan khususnya bantuan mesin ketinting, pada tahun berikutnya jangan lagi menerima. Selama ini, banyak kelompok nelayan yang sudah menerima tetapi di tahun berikutnya kembali menerima bantuan serupa. Padahal kondisi mesin yang dimiliki masih layak digunakan.
“Seharusnya minimal lima tahun lah baru dapat bantuan lagi untuk kelompok yang sama. Sebenarnya kalau kita bisa menggunakan mesin dengan baik, ketahanannya bisa lebih dari lima tahun. Berbeda dengan bantuan alat tangkap nelayan seperti jala atau pukat. Kadang-kadang rusak atau nyangkut dan menyebabkan robek,” bebernya.
Dengan adanya keluhan ini, pihaknya meminta kepada Dinas Perikanan agar sebelum memberikan bantuan harus benar-benar melakukan pengecekan calon penerima dengan teliti. Apalagi sebelum menerima bantuan, para kelompok tani ini akan mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Selama ini juga, yang menerima bantuan hanya mereka yang status pekerjaan di KTP sebagai nelayan. Tetapi bagi masyarakat yang tinggal di hulu Sungai Kelay yang bekerja sebagai petani tidak dapat bantuan. Padahal masyarakat yang tinggal di hulu selain bertani, ketika usai musim panen mereka akan mencari ikan di sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“ Masyarakat kita kan menanam padi setahun hanya sekali saja, selebihnya ya cari kerjaan lain salah satunya menangkap ikan di Sungai. Ini juga yang harus menjadi perhatian. Agar tidak ada kecemburuan sosial di masyarakat. Baik masyarakat yang ada di wilayah pesisir atau di hulu Kabupaten Berau,” pungkasnya.