TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie, menekankan bahwa pencegahan stunting harus dimulai dari titik terdalam, yaitu keluarga.
“Karena keluarga adalah yang pertama kali mengetahui kondisi janin, bayi, maupun balita. Keluarga memiliki peran penting dalam mencegah stunting,” ungkap Lamlay, Kamis (5/12/2024).
Lamlay menjelaskan bahwa tindakan pencegahan stunting di keluarga bisa dilakukan dengan mendukung ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilan ke puskesmas dan mengikuti Kelas Ibu Hamil.
Selain itu, penting untuk mencukupi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
“Bagi ibu, berikan ASI eksklusif untuk bayi usia 0-6 bulan, lanjutkan dengan MPASI yang kaya protein hewani, vitamin, dan mineral, serta terus berikan ASI hingga usia 2 tahun,” jelasnya.
Lamlay juga mengingatkan agar orangtua menerapkan pola asuh yang sehat dan memberikan stimulasi perkembangan anak.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin juga sangat penting.
Jika anak memiliki kedua orangtua, keduanya diharapkan dapat bersinergi dalam mendukung perkembangan anak.
“Pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap,” tambahnya.
Lamlay juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya.
Ia mengingatkan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada masa depan bangsa.(*adv)