TANJUNG REDEB – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau mencatatkan serapan anggaran yang rendah sepanjang tahun 2024, dengan realisasi baru mencapai 30 persen hingga September, dari total anggaran sebesar Rp 31,8 miliar.
Kepala BPBD Berau, Masyhadi, menyebutkan bahwa rendahnya serapan ini dipengaruhi oleh masuknya kegiatan besar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).
“Pada perubahan anggaran, ada kegiatan besar seperti pengelolaan Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH-DR) senilai Rp 2,9 miliar. Dana ini digunakan untuk mendukung penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh kecamatan,” ujar Masyhadi.
Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pencegahan hingga penanganan darurat karhutla. Sebagian besar anggaran juga digunakan untuk pembelian peralatan pemadam kebakaran, penambahan 4 unit armada, dan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Namun, Masyhadi mengakui bahwa armada pemadam kebakaran di Berau membutuhkan peremajaan karena usianya yang rata-rata di atas lima tahun.
Tambahan armada di Tanjung Redeb dianggap memadai, tetapi kecamatan lain, seperti Tanjung Batu, Gunung Tabur, Tabalar, dan Segah, masih membutuhkan dukungan lebih.
Hal ini terutama disebabkan oleh medan yang sulit dan frekuensi kebakaran yang tinggi.
“Armada yang ada sering digunakan untuk kebakaran pemukiman, sehingga perlu kendaraan yang selalu siap. Berbeda dengan karhutla yang umumnya bisa diprediksi, kebakaran pemukiman kerap terjadi tanpa diduga,” jelasnya.
Pada tahun sebelumnya, BPBD berhasil menyerap anggaran hingga 80 persen. Untuk tahun ini, target serapan mencapai lebih dari 90 persen, meskipun ada tantangan berupa waktu pelaksanaan yang terbatas dan kekurangan tenaga kerja.
Masyhadi menegaskan bahwa fokus BPBD pada tahun 2025 adalah memperkuat dokumen perencanaan agar pelaksanaan program lebih efektif dan terstruktur.
“Tahun ini kami memang menghadapi kendala dalam perencanaan, tetapi ke depan kami ingin memastikan setiap tahapan penanggulangan bencana dapat ditata dengan lebih baik,” ungkapnya.
BPBD optimistis, dengan perbaikan perencanaan dan dukungan anggaran yang memadai, upaya penanggulangan bencana di Berau akan berjalan lebih optimal. (*)