TANJUNG REDEB – Difteri merupakan salah satu virus yang wajib diwaspadai ketika menjangkiti anak-anak. Sebab virus ini, tanpa penanganan yang tepat akan berujung pada maut.
Kepala Puskesmas Tanjung Redeb, Kasran, mengatakan kewaspadaan ini dapat dilakukan dengan pengecekan dini terhadap anak yang menderita sakit.
Cukup dengan mengenali gejala, demam tinggi, nyeri kala menelan liur dan makanan, pembengkakan pada leher, pusing, hingga bagian lidah muncul bercak berwarna putih.
Bila gejala tersebut dialami anak, maka segera dibawa ke puskesmas atau puskesmas pembantu terdekat. Agar segera mendapatkan penanganan medis.
“Kenali gejalanya, ini muncul di awal-awal anak menderita sakit demam,” kata Kasran, Selasa (26/11/2024).
Secara kasat mata, gejala difteri dapat dilihat dari peradangan. Terutama pada selaput dalam saluran pernafasan atas, hidung dan kulit.
“Ini sangat mudah menular,” sebut Kasran.
Apabila anak-anak di dalam keluarga menderita penyakit dengan gejala demikian, Kasran menyarankan agar segera memeriksakan ke dokter. Atau menghubungi petugas di dinas kesehatan dan datang ke puskesmas terdekat.
“Langsung datangi kami, akan segera ditangani,” sebutnya.
Dari kasus difteri, sejak November 2023 lalu, pihak Puskesmas Tanjung Redeb gencar memberikan vaksin. Menyasar pada anak yang duduk di kelas 1, 2 dan 5 SD dengan mendapatkan imunisasi TD dan DT.
Vaksin juga diberikan kepada bayi dan bayi di bawah dua tahun. Dengan mendapatkan 3 dosis imunisasi dasar dan dilanjutkan satu dosis setelah pada bayi berusia 18 bulan.
“Ini program yang masih kami layani di puskesmas,” sebutnya.
Secara sederhana, difteri dapat dihindari dengan menerapkan PHBS atau perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan memastikan kebersihan lingkungan tempat tinggal.
“Ini langkah sederhana, namun dampaknya baik untuk anak dan keluarga,” ujarnya. (*/ADV)